Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

AS Sambut Kemitraan Indonesia Dalam Global Procurement Initiative

Jumat, 4 Juni 2021 19:27 WIB
Direktur USTDA Enoh T Ebong (kiri) dan Kepala LKPP Roni Dwi Susanto dalam pertemuan virtual. (Foto State Dept/USTDA)
Direktur USTDA Enoh T Ebong (kiri) dan Kepala LKPP Roni Dwi Susanto dalam pertemuan virtual. (Foto State Dept/USTDA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (AS) atau US Trade and Development Agency/USTDA menyambut Indonesia sebagai mitra ke-13 dalam Prakarsa Pengadaan Global atau GPI/Global Procurement Initiative: Understanding Best Value.

Di bawah kemitraan ini, USTDA akan melatih pejabat pengadaan publik untuk mendapatkan nilai terbesar demi kepentingan investasi infrastruktur publik di Indonesia. Bergabungnya Indonesia ke dalam GPI, Kamis (3/6/2021) diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara USTDA dan Lembaga Kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Kemitraan USTDA dengan Indonesia akan mendukung upaya Indonesia dalam memastikan pengadaan yang adil dan transparan serta peningkatan daya saing internasional tender publik,” ujar Plt Direktur USTDA Enoh T Ebong dalam keterangan Kedutaan Besar/Kedubes AS di Jakarta, Jumat (4/6/2021).

USTDA memiliki sejarah kemitraan yang kaya dengan pemerintah Indonesia. "Kami percaya bahwa kerja sama dalam pengadaan publik akan menghasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas dan tangguh bagi masyarakat Indonesia. Kami menantikan transformasi positif berkelanjutan yang akan difasilitasi oleh GPI,” kata Enoh T Ebong.

Baca juga : Eks Pejabat Garuda Indonesia Dituntut 12 Tahun Penjara

Di bawah kemitraan ini, USTDA akan memimpin pelatihan di AS, Indonesia, dan secara daring terkait praktik terbaik internasional dan integrasi metodologi nilai terbaik dalam pengadaan publik.

Pelatihan ini berkoordinasi dengan program Hukum Pengadaan Pemerintah Fakultas Hukum George Washington University dan praktisi ahli AS yang memiliki pengalaman pengadaan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan pendidikan tinggi yang ekstensif.

Pelatihan ini akan meningkatkan profesionalisasi tenaga kerja Indonesia dan penggunaan metodologi pengadaan yang adil, transparan, dan berdasarkan nilai.

Topik prioritas akan mencakup kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dan pengadaan sektor spesifik terkait energi, serta teknologi informasi dan komunikasi.

Baca juga : Anis Matta Optimis, Kekuatan Militer Indonesia Tembus 5 Besar Dunia

“Kemitraan yang kita merefleksikan komitmen Amerika Serikat terhadap keutamaan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kian berkembang terkait keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan kedua negara,” Wakil Dubes AS untuk Indonesia Heather Variava mengatakan,

“Kemitraan bilateral yang kuat direkatkan ikatan perdagangan dan investasi yang berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan Indo Pasifik,” imbuhnya.

Menambahkan, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto mengatakan, “Percakapan dan dialog selama lebih dari tiga tahun mencapai puncaknya dalam momen yang menarik ini, yang mempertemukan LKPP dan USTDA sebagai mitra resmi."

"Melalui kerja keras dan dedikasi, kita tiba pada titik ini dan menantikan untuk mengambil langkah selanjutnya untuk belajar, menggabungkan, dan melanjutkan praktik terbaik global dalam pengadaan pemerintahan,” imbuhnya. 

Baca juga : World Superbike 2021, Indonesia Bakal Terapkan Prokes Ketat

GPI, yang diluncurkan pada 2013, fokus membantu pejabat publik di negara-negara ekonomi berkembang untuk memperdalam pemahaman tentang biaya kepemilikan barang dan layanan dalam proyek infrastuktur.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.