Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ribuan Warga Palestina Ditangkapi, Perempuan Palestina Ditembak Mati Israel
PFLP Serukan Intifada!
Senin, 14 Juni 2021 18:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP/Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP)) menanggapi gugurnya seorang perempuan Palestina oleh tentara rezim Zionis Israel di utara kota Al Quds, dengan menyerukan Intifada.
PFLP, Sabtu (12/6/2021) seperti dikutip Anadolu Agency, merespons penembakan mati Ebtesam Kaabneh, oleh tentara Israel di pos pemeriksaan Qalandia, utara Al Quds.
Menurut PFLP, Ebtesam adalah tahanan Palestina yang sudah dibebaskan, dan ia menjadi bukti baru kejahatan fasisme Israel.
Baca juga : Tuh, Pesepeda Hanya Boleh Melintas Di Jalur Permanen
"Perlawanan adalah jawaban kami atas kejahatan keji ini. Perlawanan adalah perisai rakyat kami, dan pedang tajam untuk menghadapi kelompok-kelompok pemukim Zionis, dan militer Israel," imbuhnya.
PFLP juga menyerukan Intifada (gerakan perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel), dan upaya mengubah seluruh titik kontak serta pos-pos pemeriksaan Israel, menjadi api perlawan.
Sementara sejumlah lembaga swadaya masyarakat Palestina dalam sebuah statemen bersama mengungkap, ribuan warga Palestina ditangkap oleh aparat rezim Zionis pada Mei 2021.
Baca juga : Anis Matta: Saatnya Memikirkan Pembubaran Negara Israel
Hal itu disampaikan oleh Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, Klub Tahanan Palestina, Lembaga Hak Asasi Manusia Addameer dan Pusat Informasi Wadi Hilweh pada Minggu (13/6/2021), seperti dilansir laman surat kabar Ray al-Youm.
"Pasukan Israel menahan 3.100 warga Palestina, termasuk 42 wanita dan 471 anak-anak, di berbagai daerah Palestina pada Mei lalu," kata kelompok tersebut, dalam pernyataan bersama.
Sekitar 2.000 orang Palestina, termasuk 291 orang ditahan. Sebagian besar dari mereka telah memperoleh pembebasan bersyarat dan lebih dari 170 orang didakwa di pengadilan.
Baca juga : Sekjen Jihad Islam Palestina: Pertempuran Ini Mahal
Sementara 1.100 orang ditahan di Tepi Barat, termasuk 180 anak-anak serta 42 wanita dan anak perempuan. Penangkapan besar-besaran juga terjadi di kota Quds dengan jumlah 677 orang.
Rezim Zionis juga mengeluarkan perintah penahanan administratif (penjara tanpa dakwaan) terhadap 200 orang Palestina. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya