Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perayaan 4 Juli Picu Kasus Covid Melonjak Lagi
Warga Negeri Paman Sam Diminta Pake Masker Lagi
Jumat, 16 Juli 2021 05:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah melonggarkan protokol kesehatan (prokes), Amerika Serikat (AS) kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/ CDC) menyatakan, peningkatan kasus Covid-19 berlipat ganda itu dipicu melambatnya program vaksinasi dan cepatnya penyebaran varian Delta. Termasuk saat perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli lalu secara meriah tanpa menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Menurut CDC, meski menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, infeksi harian baru di Negeri Paman Sam telah berlipat ganda selama dua pekan terakhir. Rata-rata menjadi sekitar 24 ribu. Kendati kematian yang terkait dengan virus Corona menurun sekitar 260 per hari.
“Jelas bukan kebetulan, bahwa kami melihat waktu yang tepat untuk memperkirakan kasus terjadi setelah akhir pekan pada 4 Juli,” kata Co-Direktur Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, Bill Powderly, dilansir Aljazeera, kemarin.
Baca juga : Yuk, Saatnya Masyarakat Sadar Pentingnya Prokes Dan Vaksinasi
Secara nasional, 67,7 persen orang dewasa Amerika telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Covid-19. Sementara lima negara bagian memiliki tingkat vaksinasi yang lebih rendah.
Kenaikan jumlah kasus tersebut telah mendorong otoritas kesehatan di Los Angeles County dan St Louis mendesak warganya, termasuk yang telah divaksinasi, untuk kembali mengenakan masker di tempat umum.
Pemerintah Kota Chicago mengumumkan, pelancong yang tidak divaksinasi dari Missouri dan Arkansas harus dikarantina selama 10 hari.
Sementara, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengatakan, Meksiko serta beberapa negara di Amerika Tengah dan Selatan mengalami peningkatan infeksi baru. Tingkat vaksinasi di wilayah tersebut sangat rendah.
Baca juga : Kasus Covid Masuk 4 Besar, Banten Disemprit Kiai Maruf
Direktur PAHO Carissa Etienne Etienne mengatakan, wilayah Amerika melaporkan hampir 74 juta kasus dan 1,9 juta kematian akibat Covid-19 selama sepekan terakhir. Jumlah tersebut menyumbang lebih dari sepertiga kasus Covid-19 dan 40 persen kematian di seluruh dunia.
“Kasus meningkat ketika rasa puas diri muncul. Kita semua lelah, tetapi setelah mengalami puncak infeksi berturut-turut di lokasi yang sama, kita harus memutus siklus ini dengan prokes yang konsisten,” tegas Etienne.
Pada Selasa (13/7), koalisi tujuh organisasi yang mewakili profesional medis mengatakan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di AS harus mewajibkan karyawannya mendapatkan vaksin Covid-19.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah menetapkan target 70 persen orang dewasa AS divaksinasi hingga 4 Juli lalu. Biden juga mendorong vaksinasi untuk kaum muda.
Baca juga : WHO Sewot, Kasus Covid Melonjak Gegara Euro 2020
“Dengan mewajibkan vaksinasi sebagai syarat kerja, kami meningkatkan tingkat vaksinasi untuk petugas kesehatan, perlindungan pasien kami dan membantu mencapai perlindungan masyarakat,” pungkas Profesor Kedokteran di University of North Carolina, David Weber. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya