Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - China mengajak Amerika Serikat (AS) dan dunia internasional menghormati pemerintahan Taliban. Selain itu, ikut membina penguasa baru di Afghanistan tersebut demi menciptakan stabilitas ekonomi dan politik di negeri tersebut.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam telepon dengan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu (29/8). Washington, menurut Wang, harus bekerja dengan komunitas internasional untuk memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan ke Afghanistan. Selain itu, AS perlu membantu rezim baru menjalankan fungsi pemerintahan secara normal, menjaga stabilitas sosial, dan ekonomi.
Baca juga : Menaker Desak ASEAN Lindungi Pekerja Perempuan Selama Pandemi
“AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan. Daripada bermain standar ganda atau memerangi terorisme secara selektif,” cetus Wang.
Dia memperingatkan, penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa membuat terorisme bangkit kembali.
Baca juga : Bamsoet Apresiasi Pemerintah Sudah Suntikkan 91 Juta Dosis Vaksin
Meski China peduli dengan Taliban, Negeri Tirai Bambu itu belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan. Namun demikian, bulan lalu, Wang Yi telah bertemu pimpinan Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menerangkan, Blinken dan Wang berdiskusi tentang pertanggungjawaban Taliban untuk menjamin keamanan evakuasi di Afghanistan. China berjanji bekerja dengan Washington untuk menjaga stabilitas di negara itu.
Baca juga : Mantan Tahanan Guantanamo Jadi Menteri Pertahanan Taliban
Evakuasi mulai memasuki akhir, 31 Agustus ini, namun proses itu menghadapi hambatan dari kelompok Negara Islam atau ISIS Khorasan (ISIS-K). Jaringan teroris ini melakukan serangan dengan target Bandara Hamid Karzai, Kabul. Sistem anti rudal AS, sempat mencegat lima roket yang diarahkan ke bandara tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya