Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekdilu X Rangkul Diplomat Muda Lewat Talkshow Untaian Nada

Senin, 11 Oktober 2021 09:33 WIB
Sekdilu X Rangkul Diplomat Muda Lewat Talkshow Untaian Nada

RM.id  Rakyat Merdeka - Para diplomat senior Kemlu yang merupakan alumni Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Angkatan X akan menyelenggarakan talkshow virtual pada 16 Oktober mendatang. Acara bincang itu akan dimeriahkan sajian musik. Acara ini sebagai momentum untuk melakukan refleksi bagi para alumnus siswa Sekdilu Angkatan X (SSX) tahun 1984, dan pengabdian mereka selama 37 tahun di Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swedia dan Latvia (2016 - 2020) Bagas Hapsoro berharap, acara ini bermanfaat bagi masyarakat. Terutama peminat hubungan internasional serta bagi pengembangan  profesionalisme diplomat-diplomat muda.

Talkshow akan menghadirkan Dr Hassan Wirajuda (mantan Menteri Luar Negeri) dan Dubes Soemadi Brotodiningrat selaku senior dan mentor SSX. Mereka akan sharing dan menyampaikan pesan kepada kaum muda yang ingin terjun di bidang diplomasi.

Baca juga : Jenderal Inggris: Dunia Mesti Beri Taliban Kesempatan

Beberapa posisi penting di Departemen Luar Negeri yang pernah dipegang Hassan Wirajuda adalah Direktur Organisasi Internasional (1993–1997). Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Mesir merangkap Djibouti (1997–1998). Duta Besar/Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa, Swiss (Desember 1998–Juli 2000).

Saat berada di Jenewa, ia ditunjuk menjadi juru runding utama mewakili pemerintah Indonesia dalam dialog dengan perwakilan Gerakan Aceh Merdeka yang difasilitasi Yayasan Henry Dunant. Kedua pihak, akhirnya, meneken nota kesepakatan damai pada 15 Agustus 2005.

Negosiasi untuk resolusi konflik bukan hal yang baru bagi Hassan. Pada 1993-1996, ia menjadi fasilitator/ketua komite gabungan untuk proses perdamaian antara Pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Nasional Moro yang berujung pada penandatanganan perjanjian damai pada September 1996.

Baca juga : Niat Yenny Tulus Dan Mulia

Dubes Soemadi juga unya karier yang panjang dan cemerlang di Departemen Luar Negeri RI. Ia mulai mengabdi sejak 1965. Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Mikronesia (1998-2002) dan Duta Besar untuk Amerika Serikat (2002-2005).

"Acara ini mendasari spirit semangat untuk tetap dalam kebersamaan yang berkelanjutan," terang Dubes Hapsoro.

Dalam perbincangan tersebut dijadwalkan juga penghormatan kepada anggota SSX yang telah meninggal dengan menampilkan karya lagu dan puisi SSX. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.