Dark/Light Mode

Jokowi Dorong Pemimpin G20 Kuatkan Arsitektur Kesehatan Global Dan Kebut Pemulihan Ekonomi

Sabtu, 30 Oktober 2021 20:33 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menkeu Sri Mulyani berbincang dengan PM Italia Mario Draghi, di sela KTT G20 Roma, Italia, Sabtu (30/10). (Foto: BPMI)
Presiden Jokowi didampingi Menkeu Sri Mulyani berbincang dengan PM Italia Mario Draghi, di sela KTT G20 Roma, Italia, Sabtu (30/10). (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya dalam sesi KTT G20 yang membahas soal ekonomi dan kesehatan global, di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu (30/10).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengajak semua negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.

“Demi membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemi dan berbagai guncangan ke depan, Indonesia mengajak untuk memperkuat arsitektur kesehatan global,” ujar Presiden Jokowi, yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Co-Sherpa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Presiden menjelaskan pentingnya penyusunan mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global. Mencakup dana, vaksin, obat, alat kesehatan, hingga tenaga kesehatan yang siap diterjunkan setiap saat untuk membantu negara yang mengalami krisis kesehatan.

Baca juga : Presiden Sebut Penguatan Kerja Sama Kunci Pemulihan Ekonomi

“IMF sudah memberikan contoh, tentang penggalangan sumber daya keuangan global untuk membantu negara yang mengalami krisis keuangan,” imbuhnya.

Dalam hal ini, dukungan keuangan internasional untuk isu kesehatan dan perubahan iklim sangat penting artinya.

Kedua, Presiden Jokowi menyerukan semua pemimpin negara yang hadir dalam KTT tersebut, untuk menyusun standar protokol kesehatan global terkait dengan aktivitas lintas negara. Termasuk, protokol kesehatan perjalanan antar negara.

Ketiga, G20 harus menjadi bagian penting dari solusi untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan esensial.

Baca juga : Prof. Tjandra: Lansia Bukan Semata Aspek Kesehatan, Perlu Dikendalikan Multisektor

Presiden menuturkan, G20 harus mendukung diversifikasi produksi dan alih teknologi ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan bahan baku vaksin, dukungan terhadap TRIPS Waiver, dan terus meningkatkan berbagi dosis dan mendukung COVAX Facility.

“Proses penataan ulang arsitektur ketahanan kesehatan global ini harus inklusif, serta berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan,” tegasnya.

Selain ketahanan kesehatan dunia, Presiden Jokowi juga mendorong para pemimpin G20 untuk mempercepat pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan.

Menurutnya, G20 perlu menjadi katalis bagi koordinasi menuju normalisasi kebijakan ekonomi, setelah dalam dua tahun ini dunia menjalankan kebijakan extraordinary di bidang fiskal, moneter, dan sektor keuangan.

Baca juga : RI Tingkatkan Kerja Sama Multilateral Untuk Pemulihan Ekonomi Dan Kesehatan Masyarakat

G20 juga harus menjadi katalis bagi dukungan likuiditas dan restrukturisasi utang bagi negara miskin.

Selain itu, juga bagi reaktivasi konektivitas global, khususnya sektor yang mengandalkan pergerakan manusia dan barang, seperti pariwisata dan manufaktur.

“Kerja sama inovasi, teknologi digital dan teknologi hijau, serta peningkatan investasi bagi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, dan dukungan kemitraan global bagi pembangunan negara berkembang,” tandas Jokowi. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.