Dark/Light Mode

Sepasang Harimau Sumatera; Bonita dan Atan Bintang Dilepasliarkan di Riau 

Selasa, 30 Juli 2019 10:30 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

 Sebelumnya 
Sementara itu, penggagas dan pendiri PR-HSD Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan, PR-HSD berkomitmen untuk terus membantu pemerintah melestarikan dan menambah jumlah populasi harimau sumatera. Sejak diresmikan oleh Menteri LHK pada 29 Juli 2017 lalu, PR-HSD telah melakukan rehabilitasi terhadap 6 individu harimau yang kemudian berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Saat ini kami masih merawat satu Harimau Sumatera yang baru saja diselamatkan dari Padang Lawas Sumatera Utara. Harimau Sumatera merupakan simbol kelestarian ekosistem dan keberadaannya hanya dimungkinkan jika hutan dan lingkungan sebagai habitat masih terjaga," ujar Hashim.

Baca juga : Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlu Sinergi Semua Pihak

Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto mengatakan upaya konservasi memerlukan peran banyak pihak. BKSDA Sumatera Barat terus bekerjasama dengan UPT KLHK lainnya dan mitra dalam menyelamatkan satwa liar dilindungi khususnya harimau Sumatera. Pelepasliaran harimau Sumatera kali ini merupakan yang ketiga kalinya. KSDA Sumatera Barat bekerjasama dengan PRHSD berhasil melepasliarkan 4 individu harimau hasil rehabilitasi.

Pelepasliaran tersebut dilengkapi dengan GPS Collar sumbangan dari Yayasan Arsari Djojohadikusumo yang berfungsi untuk memantau pergerakan Bonita dan Atan Bintang. "Dari data GPS Collar tersebut, kita akan mengetahui pergerakan satwa tersebut untuk melihat home range serta adaptasi harimau tersebut di habitat barunya. Balai KSDA Sumatera Barat bersama Balai Besar KSDA Riau yang akan melakukan pemantauan harimau sumatera tersebut pasca dilepasliarkan," jelas Erly.

Baca juga : BKSDA Kaltim-KLHK dan Yayasan BOS Lepas Liarkan 400 Orang Utan Sejak 2012

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono menjelaskan, tim BBKSDA Riau dan mitra telah melakukan kajian untuk calon lokasi pelepasliaran harimau sumatera tersebut. "Kami mempertimbangkan lokasi pelepasliaran yang jauh dari pemukiman dan masyarakat, ketersediaan mangsa yang cukup, serta tingkat ancaman yang rendah.

Pelepasliaran harimau Sumatera di Provinsi Riau diharapkan bisa mengembalikan jumlah populasi Harimau Sumatera di wilayah ini untuk menjaga kelestarian harimau Sumatera di habitat alaminya," pungkas Suharyono. [ADV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.