Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tingkatkan Bisnis Kehutanan Berbasis Masyarakat
KLHK Bangun Market Access Player Yang Profesional
Rabu, 28 April 2021 06:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Multi-stakeholders Forestry Programme Tahap 4 (MFP4) tengah mendemonstrasikan sebuah pendekatan dari pasar (market driven approach) sebagai upaya mendukung peningkatan pertumbuhan usaha kehutanan berbasis masyarakat.
Dalam kerangka pendekatan itu, MFP4 melakukan inkubasi pada mitra kerjanya yang disebut sebagai Market Access Players.
Baca juga : KLHK: Pendekatan Pasar, Kunci Pengembangan Usaha Hutan Berbasis Masyarakat
Mereka adalah mitra yang membantu para pelaku Usaha Hutan Berbasis Masyarakat (Community-Based Forest Enterprises) untuk berkembang lebih cepat, menjadi stabil secara finansial dan dapat menjual produk yang menjawab permintaan pasar dan konsumen.
Adapun salah satu market access player yaitu Nares Essential Oil (Nares), dengan minyak atsiri sebagai produk unggulannya. Minyak atsiri atau essential oils, merupakan komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga.
Baca juga : Pasokan Vaksin Datang Lagi, Menlu Retno Minta Masyarakat Tetap Jaga Prokes
“Di sini Nares diantaranya mengolah daun cengkeh dan serai wangi, yang merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), menjadi minyak atsiri atau essential oil. Dua tanaman ini, bisa dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan hutan dan ditanam diantara tegakan tanaman hutan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Misran, saat meninjau proses produksi di pabrik pengolahan minyak atsiri yang berlokasi di Kendal Jawa Tengah, Minggu (25/4).
Sebagai salah satu market access player, yang membedakan Nares dengan produk lain yaitu bisnis modelnya yang melibatkan petani lokal pula. Nares melakukan pendampingan ke petani dalam hal pembibitan, penanaman, pasca panen, hingga produksi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya