Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gandeng ITB
Kemendes PDTT Terapkan Teknologi Tepat Guna ke Desa Tertinggal
Jumat, 14 April 2023 12:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) menerapkan teknologi tepat guna di desa-desa tertinggal maupun sangat tertinggal di wilayah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Kami bersama ITB Bandung menerapkannya di 30 desa di Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara. Kategorinya terdiri atas 22 desa tertinggal dan 8 desa sangat tertinggal," kata Kepala Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi La Ode Muhajirin, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (14/4/2023).
Keterangan ini disampaikannya dalam Sosialisasi Keterpaduan dan Sinergitas Program dalam Rangka Pencapaian SDGs Desa Berbasis Teknologi Tepat Guna di Lokasi 3T, di Wilayah Indonesia Timur melalui Aplikasi Desanesha.
Sekretaris LPPM ITB Denny Willy Junaidy mengatakan Desanesha merupakan buah karya ITB Bandung. Melalui aplikasi ini kata dia, kepala desa yang sudah mendaftar dapat menyampaikan permasalahan yang ada di desa, kemudian permasalahan itu sampai kepada dosen ITB, yang memiliki keahlian sesuai bidang permasalahan.
Baca juga : Gus Halim Ingatkan Seluruh Jajaran, Kerja Keras Layani Warga Desa Juga Ibadah
"Selanjutnya, dosen dan kepala desa berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan melalui teknologi tepat guna buatan dosen yang bersangkutan,” jelas Sekretaris LPPM ITB Denny Willy Junaidy.
Kerja sama ini mengimplementasikan perjanjian kerja bersama, yang sudah ditandatangani antara Kementerian Desa PDTT dan ITB Bandung pada 10 Februari 2023.
Sementara, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ivanovich Agusta menyatakan, Kerja sama Kemendesa PDTT dengan ITB Bandung menyepakati terjun ke desa-desa di wilayah 3T.
Kemudian diseleksi untuk memilih lokus desa, sesuai database Kemendesa PDTT.
Baca juga : Gus Halim: Program Tekad Percepat Pencapaian SDGs Desa
Kolaborasi bermanfaat bagi desa itu sendiri. ITB Bandung memiliki keunggulan, yaitu teknologi yang bisa dipraktekkan langsung di lapangan.
Sementara, Kemendesa PDTT unggul dengan mengetahui dan mengelola desa di seluruh Indonesia.
"Seluruh upaya ini ditujukan untuk menyejahterakan warga desa," jelasnya.
Ivan merinci, persebaran lokasi desa tertinggal dan sangat tertinggal yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca juga : Gus Halim: Program Tekad Turunkan Kemiskinan Di Indonesia Timur
Kabupaten Alor sebanyak 8 desa, Kabupaten Rote Ndao sebanyak 5 desa, Kabupaten Belu sebanyak 3 desa, Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 2 desa, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 2 Desa, Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 5 Desa dan Kabupaten Kepulauan Sula sebanyak 5 Desa.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya