Dark/Light Mode

Gus Halim: Jejaring Desa ASEAN Perkuat Desa Di ASEAN

Jumat, 12 Mei 2023 16:00 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim). (Dok Kemendes PDTT)
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim). (Dok Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembentukan platform Jejaring Desa ASEAN atau ASEAN Network Village (AVN) untuk memperkuat posisi desa-desa di ASEAN dengan saling berjejaring dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan perdesaan.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Jejaring Desa ASEAN juga akan memperluas akses potensi desa sehingga memberikan peluang lebih besar bagi produk desa menembus pasar regional dan internasional.

"ASEAN Villages Network (AVN) membuat suara desa didengar di tingkat lokal, nasional dan regional hingga internasional," kata menteri yang akrab disapa Gus Halim ini, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (12/5/2023).

Disamping itu, dengan berjejaring, desa-desa ASEAN dapat bertukar strategi dalam infrastruktur serta penggunaan digital, meningkatkan ketrampilan serta mempromosikan inovasi digital di tingkat perdesaan.

Baca juga : Wapres: Hidupkan Jalur Perdagangan Rempah Maluku

Gus Halim juga menjelaskan Jejaring Desa ASEAN atau AVN juga merupakan platform terbuka untuk mendiskusikan dan mempertukarkan (sharing knowledge) berbagai isu yang terkait dengan pembangunan perdesaan. Dan pengentasan kemiskinan, serta kebijakan pembangunan perdesaan di masa mendatang.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN, dengan menggunakan forum pembelajaran kolaboratif sebagai pendorong berbagi praktik baik, saling belajar, mempromosikan pengembangan masyarakat pedesaan yang inovatif, progresif, mandiri dan berkelanjutan.

Hal ini akan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang peduli di negara-negara anggota ASEAN. Dengan demikian, desa-desa di ASEAN akan semakin Kuat.

"Jaringan desa-desa di seluruh ASEAN juga akan berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman yang lebih baik terkait budaya, serta memperkuat identitas ASEAN," kata Gus Halim.

Gus Halim juga menjelaskan latar belakang dari AVN adalah karena Pembangunan pedesaan masih menjadi fokus utama pembangunan di Asia Tenggara, yang merupakan rumah bagi 8,5 persen populasi dunia, serta pandemi Covid-19 memperparah tantangan yang sudah ada sebelumnya terhadap pembangunan perdesaan.

Baca juga : Jejaring Desa ASEAN Tingkatkan Kesejahteraan, Entaskan Kemiskinan

Tantangan seperti ketahanan pangan, konektivitas, pasokan listrik dan air, pendidikan/literasi, ketenagakerjaan, migrasi ke daerah perkotaan, reformasi pertanahan, dan defisit infrastruktur.

"Pandemi ini juga telah mengganggu upaya untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030," jelasnya.

Untuk diketahui, acara puncak KTT ASEAN ke-42 digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 9-11 Mei 2023.

Penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo ini akan memberikan dampak pada masyarakat khususnya dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) ASEAN menjadi salah satu badan sektoral Pilar Kerja Sama Masyarakat Sosial Budaya yang terdiri dari para pejabat senior negara anggota ASEAN yang membidangi Pembangunan Perdesaan dan pengentasan Kemiskinan.

Baca juga : Gus Halim: Jejaring Desa ASEAN Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Di Indonesia, Focal Point (Pumpunan Nasional) SOMRDPE ASEAN dipercayakan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sejak tahun 2020.

Hal ini melalui Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, selaku Ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN di Indonesia dan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020, tentang Penetapan Penanggung Jawab Penyelenggaran Kegiatan Pumpunan Nasional ASEAN Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication.

Untuk memperkuat dan mengkoordinasikan kolaborasi ASEAN tentang pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan di bawah kerja sama fungsional ASEAN dan untuk mengimplementasikan rencana aksi, negara-negara anggota sepakat bahwa para Menteri ASEAN tentang Pembangunan Pedesaan dan Pemberantasan Kemiskinan (AMRDPE) akan berusaha untuk bertemu setidaknya sekali dalam dua tahun dan secara informal di antaranya.

Pertemuan-pertemuan tersebut diselenggarakan dan dipimpin secara bergilir dan untuk mengadakan pertemuan pejabat senior ASEAN tentang pembangunan perdesaan dan pemberantasan kemiskinan (SOMRDPE) setidaknya sekali setahun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.