Dark/Light Mode

Menteri Halim Ajak Kampus Bersinergi Bangun Desa

Sabtu, 31 Juli 2021 14:52 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)Abdul Halim Iskandar bersama Istri Umi Lilik Nasriyah mengikuti dan menjadi Keynote speech dalam acara Temu Alumni Prodi PLS FIP UNY dengan tema Reaktualisasi Kiprah Alumni PLS/PNF Berjejaring Membangun Negeri di Masa Pandemi secara virtual. Jakarta, Sabtu (31/7). (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)Abdul Halim Iskandar bersama Istri Umi Lilik Nasriyah mengikuti dan menjadi Keynote speech dalam acara Temu Alumni Prodi PLS FIP UNY dengan tema Reaktualisasi Kiprah Alumni PLS/PNF Berjejaring Membangun Negeri di Masa Pandemi secara virtual. Jakarta, Sabtu (31/7). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak perguruan tinggi bersinergi membangun desa, khususnya pada pendidikan luar sekolah.

Halim Iskandar mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki angka anak putus sekolah di desa masih cukup tinggi, pada 2021 ditemukan sebanyak 289.839 anak putus Sekolah Dasar (SD) dan 339.533 anak putus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

"Itu satu fakta yang menunjukkan bahwa masih sekali pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan," ujar Halim Iskandar saat menjadi narasumber di acara temu alumni Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (31/7).

Namun demikian, Halim Iskandar yang juga Ketua Umum Dewan Pertimbangan UNY merinci, PLS telah banyak berkontribusi melalui berbagai program yang hadir di tengah-tengah masyarakat desa.

Baca juga : Ini Strategi Gus Halim Percepat Pembangunan Di Riau

Data menunjukkan, pada 2018 terdapat 8.222 desa yang menyediakan pemberantasan buta huruf, 13.180 desa menyediakan program paket A/B/C, kemudian ada 14.507 desa yang menyelenggarakan playgroup dan masih banyak lembaga PLS lainnya.

Selain peningkatan kapasitas, masih banyak jenis keterampilan yang dibutuhkan di desa, semuanya terbaca dari potensi ekonomi desa dan jenis usaha di desa, termasuk unit usaha yang dikembangkan BUM Desa dan BUM Desa Bersama.

Halim merinci, hingga 2021 sudah ada sebanyak 58.350 BUM Desa, dari jumlah tersebut terdapat 46.642 BUM Desa 5.891 BUM Desa Bersama yang masih aktif melakukan aktivitas ekonomi meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Itulah ruang dan peluang yang terus memanggil PLS untuk terus berkontribusi di tengah-tengah masyarakat," tandas Gus Halim, sapaan akrabnya.

Baca juga : Kemendes PDTT Dan Astra Kerja Sama Bangun Ekonomi Desa

Sementara itu, istri Halim Iskandar, Lilik Umi Nasriyah yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut menyampaikan, peran PLS terhadap masyarakat selalu up to date alias mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Lilik, selama masih ada kehidupan maka masalah akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Nah, masalah yang umum dihadapi masyarakat adalah rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi atau kemiskinan.

"Inilah peran PLS, mengedukasi masyarakat dan memberdayakan masyarakat," ujar Lilik Umi Nasriyah yang juga alumnus prodi PLS UNY itu.

Lebih lanjut, Ia memaparkan tahap-tahap pemberdayaan masyarakat yaitu menyadarkan masyarakat akan adanya masalah dan kebutuhan, identifikasi dan inventarisasi sumber daya. 

Baca juga : Hadiri Peluncuran Core Values ASN, Mendes Segera Terapkan Di Kementeriannya

Kemudian, membangun rasa percaya diri atau sikap mandiri warga dan inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian. "PLS mempunyai peran penting untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik," tutupnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.