Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tradisi Keagamaan Berkeindonesiaan (2)

Senin, 20 Desember 2021 06:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam wacana rekonstruksi pemahaman agama, seringkali bobot keindonesiaan atau tradisi lokal dituding sebagai praktek bid’ah, khurafat, dan sinkretisme. Padahal, mungkin sebagian di antaranya masih relevan untuk ditolerir.

Hal-hal yang memang dianggap betul-betul tidak sejalan atau bertentangan dengan ajaran dasar Islam, perlu dilakukan reartikulasi secara bertahap (tadarruj). Tidak mesti harus melalui jalur pengguntingan atau distorsi yang menyebabkan terjadinya penerimaan terpaksa ajaran Islam.

Baca juga : Tradisi Keagamaan Yang Berke-Indonesiaan (1)

Al-Qur’an sendiri membutuhkan waktu 23 tahun untuk mengubah masyarakat. Padahal di balik Al-Qur’an ada Tuhan yang memiliki kekuatan “kun fa yakun”.

Nabi sendiri memerlukan dua fase, yaitu fase Makkiyyah dan fase Madaniyyah dalam memperkenalkan ajaran Islam. Para Wali Songo pun juga melakukan penahapan dalam memperkenalkan Islam di bumi Nusantara kita.

Baca juga : Antara Kebablasan Dan Pembengkakan Kualitas (2)

Fikih Islam yang berkembang dalam lintasan sejarah dunia Islam, khususnya di kawasan Timur-Tengah sesungguhnya tidak lain adalah interpretasi kultural terhadap ajaran dasar Islam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.