Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Nabi menjawab: “Engkau telah menjawab dengan kata wa’alaikumussam”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga : Berbagi Energi Positif Di Akhir Tahun (2)
Dalam satu riwayat disebutkan Umar ibn Khaththab pernah disalami seorang non-muslim dalam perjalanan di tengah padang pasir. Salam orang itu ialah: Asamu alaikum (kebinasaan atas kalian). Umar menghunus pedangnya dan membunuh orang itu. Sahabat yang menyertainya kaget dan bertanya, kenapa engkau membunuh orang yang menyalamimu? Umar menjelaskan, apakah kalian tidak perhatikan ucapannya yang mengatakan: Assamu alaikum?
Baca juga : Berbagi Energi Positif Di Akhir Tahun (1)
Dari keterangan dalil-dalil di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah memberi salam atau menerima salam kepada atau dari umat non-muslim, jika itu dengan niat yang baik serta sesuai ucapan salam yang lumrah diucapkan, seperti ucapan salam yang bersifat generic, umum, atau salam universal, semisal Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Malam, dan Salam Sejahtera.
Baca juga : Tradisi Keagamaan Berkeindonesiaan (2)
Namun, perbedaan pendapat muncul manakala memberi salam dengan menggunakan simbol salam agama masing-masing untuk komunitas lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.