Dark/Light Mode
Dalang Wayang Politik
Sebelumnya
Ismaya tidak gentar menghadapi tantangan Antaga. Keduanya sama-sama sakti mandraguna dalam olah kanuragan dan kesaktian. Kedua anak Hyang Wenang tersebut memang gentur bertapa di lereng Gunung Jamur Dipa. Antaga membuat sayembara. Siapa yang dapat menelan Gunung Jamur Dipa dan mengeluarkan kembali, itulah yang dianggap paling sakti dan memenangkan sayembara.
Baca juga : Puasanya Begawan Ciptaning
Antaga berhasil mengangkat gunung dan mencoba menelannya. Akan tetapi tidak berhasil. Mulut Antaga melebar dan tubuhnya rusak. Begitu juga dengan Ismaya. Ismaya berhasil mengangkat gunung dan menelannya. Namun Ismaya tidak dapat mengeluarkan lagi dari perutnya. Akhirnya tubuh Ismaya rusak dan menjadi besar.
Baca juga : Kutukan Demang Sarka
Shang Hyang Wenang datang untuk melerai kedua anaknya yang sedang bertikai. Antaga dan Ismaya terkena kutukan karena tidak bisa menahan hawa nafsunya. Karena wujud keduanya sudah rusak. Maka Antaga diberi nama Togog. Sedangkan Ismaya berganti nama Semar Badranaya.
Baca juga : Strategi 3W Puntodewa
“Nafsu kekuasaan merusak segalanya, Mo,” celetuk Petruk, membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul Tole, bukan saja tatanan yang rusak. Perilaku orang yang haus kekuasaan juga rusak,” jawab Romo Semar, pendek. Kekuasaan rasanya manis seperti gula. Orang kalau sudah mengulum manisnya gula, sayang untuk melepeh atau melepasnya. Tapi kalau tidak dilepas, menjadi penyakit. Bulan Puasa adalah bulan penuh berkah. Semoga dapat menyadarkan kepada para elite untuk introspeksi diri dan menata hati demi kebaikan negeri. Oye
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
