Dark/Light Mode

Dalang Wayang Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Invasi Rusia ke wilayah Ukraina benar-benar terjadi. Memasuki hari kesebelas, bencana kemanusian sudah di depan mata. Dampak terbesar dari agresi perang adalah ekonomi dunia terganggu. Selain itu sanksi Amerika dan sekutunya dapat memperburuk keadaan Rusia dan Ukraina. Akses keuangan dan teknologi diputus. Sehingga Rusia tidak bisa melakukan transaksi dengan negara lain. Sebagai balasannya Rusia mengancam aktifkan senjata nuklir jika negara-negara barat intervensi Ukraina.
“Menang jadi arang, kalah jadi abu, Mo,” celetuk Petruk. Romo Semar tidak mau komentar terlalu jauh masalah perang Rusia dan Ukraina. Romo Semar masih galau dengan maraknya kegaduhan yang terjadi di dalam negeri. Wacana pemilu diundur belum reda muncul kegaduhan Keppres Serangan Umum. Perang terbuka dua pejabat publik tak terelakkan. Sehingga energi kita habis terkuras untuk hal-hal yang semestinya tidak perlu terjadi.
Berita Terkait : Pesan Aswatama Ambyar
Kopi pahit dan ubi rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Ada hikmah di balik susah mendapatkan minyak goreng. Makanan harus direbus dan dikukus. Selain murah, makanan rebus menyehatkan. Kepulan asap rokok klobot membawa ingatan Romo Semar ke zaman ontrang-ontrang wilayah Tunggorono yang diperebutkan oleh kerajaan Prenggondani dan Trajutrisna.
Kocap kacarito, wilayah Tunggorono dulu masuk wilayah Prenggondani. Raja Prenggondani waktu itu masih dijabat oleh Prabu Tremboko. Sedangkan Tunggorono dipimpin oleh adipati Kala Pustaka. Karena hubungan Kala Pustaka dan Trembaka sangat baik. Maka wilayah Tunggorono diberikan ke Kala Pustaka sebagai wilayah independen.
Berita Terkait : Senja Di Bumi Purworejo
Prabu Tremboko wafat saat perang melawan gurunya sendiri yaitu Prabu Pandu Dewanata dari kerajaan Hastina. Kerajaan Prenggondani dipimpin oleh Prabu Arimba anak tertua Tremboko. Arimba tidak fokus mengurus kerajaan Prenggondani. Sehingga banyak wilayah yang dulunya masuk wilayah Prenggondani melepaskan diri atau dicaplok oleh kerajaan lain.
Selanjutnya