Dark/Light Mode

Pesan Aswatama Ambyar

Senin, 21 Februari 2022 07:40 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Penolakan aturan Jaminan Hari Tua (JHT) baru bisa dicairkan pada usia 56 tahun terus bergulir. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 2 Tahun 2022 ini merupakan amanat Undang-Undang yang harus dilaksanakan dalam rangka melindungi tenaga kerja kita. Tidak ada yang salah dengan peraturan menteri tersebut. Namun, diumumkan pada waktu tidak tepat atau wrong time. Saat masyarakat kita masih antre untuk mendapatkan minyak goreng. Para perajin tahu tempe mogok kerja karena harga kedelai tidak terjangkau. Gelombang PHK terus meningkat akibat dampak Covid. Kepekaan dan rasa empati pangreh praja sedang diuji.

Baca juga : Senja Di Bumi Purworejo

“Lalu, apa yang salah dengan JHT, Mo?” sela Petruk, penasaran. Romo Semar tidak menjawab langsung pertanyaan Petruk. Romo Semar masih mangkel dengan pernyataan salah satu ustaz bahwa budaya wayang haram dan harus dimusnahkan. Agama dan budaya tidak bisa dibenturkan. Ibarat sepasang rel kereta api, berjalan sejajar mengantarkan manusia dalam mencapai angan-angan keindahan dan kehidupan yang tenang.

Baca juga : Sisi Lain Dari Mas MG

Kopi pahit dan panganan klepon serta singkong bakar tersaji rapi. Namun Romo Semar membiarkan dingin menu sarapan favorit tersebut. Kepulan rokok klobot membawanya ke zaman akhir perang Baratayuda. Bambang Aswatama menyampaikan berita yang benar kepada Prabu Duryudana. Namun bukannya terima kasih mendapatkan informasi malah Aswatama mendapat cacian dan hujatan.

Baca juga : Krangkeng Besi Magada

Kocap kacarito. Perang Baratayuda yakni perangnya para satria Pandawa dan Kurawa memperebutkan tahta kerajaan Hastina sudah berlangsung 15 hari lamanya. Korban berjatuhan di pihak Kurawa. Resi Bisma, Pandita Durna, dan Adipati Karna tewas oleh senopati Pandawa. Resi Bisma tewas oleh Srikandi istri Arjuna. Durna gugur dipenggal kepalanya oleh Drestajumpena. Sedangkan Adipati Karna mati oleh panah sakti Pasopati Arjuna. Di sisi lain, putra-putra Pandawa seperti Abimanyu, Bambang Irawan, dan Gatotkaca telah gugur di medan laga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.