Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam ayat itu diisyaratkan tempat tumbuhnya pohon itu yang digambarkan di sebuah tempat yang penuh dengan berkah atau suci. Ketika Nabi Musa ke tempat di sekitar pohon itu, Nabi Musa diperintahkan untuk membuka alas kakinya, sebagaimana disebutkan dalam ayat: Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil: “Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). (Q.S. Thaha/20:10-13).
Baca juga : Berguru Dari Pohon (1)
Menurut Thabathabai dalam kitab Tafsir Al-Mizan-nya, pohon yang mengeluarkan suara memanggil Nabi Musa dan mengajarinya kearifan ialah Kalam Allah SWT yang tersembunyi (mahjub) di balik pohon itu. Kalam Allah SWT memang sering diperdengarkan kepada hamba-hamba-Nya yang khusus di balik satu hijab (min wara’ hijab), sebagaimana dijelaskan dalam ayat: Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-yura/42:51).
Baca juga : Menempuh Jalan Suluk (3)
Kejadian aneh pernah diceritakan murid Syekh Thabathabai ketika penulis berkunjung ke rumah beliau, ketika kesulitan memahami sebuah ayat tiba-tiba ia diajari oleh ranting pohon yang menjulur di depan jendela kamar belajarnya. Inilah contoh orang bisa belajar kepada guru yang bukan orang (impersonal teachers).(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.