Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Renungan Ramadhan (3)

Dahsyatnya Tahajjud

Jumat, 8 April 2022 06:15 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi pernah menyatakan, seandainya saya tidak khawatirkan akan dijadikan wajib, maka saya akan menegaskan umatku untuk tidak meninggalkan shalat tahajjud, salah satu shalat sunnat yang selalu dilakukan Nabi dan para sahabat dekatnya.

Shalat tahajjud ialah shalat yang dilakukan lewat tengah malam. Shalat tahajjud tidak perlu diragukan kemuliaannya dan tidak perlu dipertanyakan keabsahannya. Shalat tahajjud ini menyimpan kekuatan dahsyat bagi para pelanggannya.

Selain selalu diamalkan Nabi, dalam ayat Al-Qur’an, Allah menjanjikan suatu tempat khusus yang amat terpuji bagi para hamba yang rajin tahajjud. “Dan pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Allah Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. Sekiranya orang memahami kedalaman makna ayat ini, niscaya semua umat Islam tidak akan meninggalkan shalat tahajjud.

Baca juga : Mendelegitimasi Seruan Negara

Keutamaan shalat tahajjud dilakukan ketika semua orang asyik dengan tidurnya, sementara ada segelintir hamba-Nya tersungkur di atas sajadah di tengah kesunyian malam. Antara yang menyembah dan yang disembah terjalin begitu akrab. Terkadang terasa antara Sang Pencinta dan Yang Dicintai larut dalam kehangatan cinta. Sesekali air mata haru kerinduan membasahi sajadah.

Sekonyong-konyong kadang terdengar bisikan: “Wahai pemilik jiwa yang haru, kembalilah kepangkuan Tuhanmu dengan rida dan diridai-Nya. Bergabunglah dengan para kekasihku yang lain, masuk ke dalam surga-Ku” (Q.S. al-Fajr/89:27:30). Ayat ini paling dirindukan oleh para pencinta Tuhan dan para pengamal shalat tahajjud.

Bisa dibayangkan dan sekaligus bisa dirasakan, hati siapa yang tak akan luluh, jiwa mana yang takkan hanyut mendengar panggilan mesra dari Sang Pencinta? Para pencinta shalat tahajjud tidak akan pernah mau meninggalkan shalat ini. Bahkan mereka mungkin sudah merasakan seperti wajib, dalam arti meninggalkannya seperti meninggalkan shalat fardu.

Baca juga : Ajal Masyarakat

Dalam shalat Tahajjud, orang bisa sujud dan ruku’ berlama-lama. Shalat tahajjud Nabi pernah dilukiskan Aisyah jika ia sujud, sama panjangnya dengan membaca surah al-Baqarah (sekitar tiga juz) dan ruku’nya sama lamanya dengan membaca surah Ali ‘Imran (satu setengah juz).

Shalat tahajjud mempertemukan dua sosok yang saling mencintai di keheningan malam yang sepi. Wajar jika shalat tahajjud melahirkan power yang luar biasa. Kegemerlapan dunia menjadi redup, ambisi jabatan menjadi tumpul, keangkuhan menjadi sirna, dan egoisme sudah hancur.

Dalam hati dan pikiran mereka muncul kesan neraka sudah tidak membakar, surga tidak diperlukan, doa sudah selesai. Ambillah semuanya! Aku cukup dengan Tuhanku. Aku pun sudah lenyap. Yang ada hanya Dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.