Dark/Light Mode
Menghemat Politik Identitas (19)
Akhlak Terhadap Minoritas Dan Mayoritas

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Konsep mayoritas (aktsariyyah) dan monoritas (aqaliyyah) sudah lama telah diperkenalkan di dalam Al-Qur’an. Konsep mayoritas-minoritas dalam Al-Qur’an bukan hanya mengacu kepada kuantitas dalam arti terbatasnya jumlah, tetapi juga terbatasnya kualitas. Boleh jadi, dalam suatu saat ada golongan termasuk minoritas secara kuantitas, tetapi mayoritas atau dominan di dalam masyarakat. Sebaliknya, ada golongan mayoritas secara kuantitatif, tetapi minoritas secara kualitatif, misalnya disebutkan dalam ayat: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah/2:249).
Ada golongan mayoritas secara kuantitatif dan secara kualitatif dan ada golongan minoritas secara kuantitatif dan kualitatif, misalnya disebutkan dalam ayat: Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan- Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Q.S. Al-Anfal/8:26).
Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik
Bahkan Al-Qur’an juga mengisyaratkan bahwa wacana, isu, dan sekaligus solusi mengatasi problem relasi mayoritas-minoritas sudah diisyaratkan di dalam beberapa ayat, antara lain: Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. (Q.S. Al-Waqi’ah/56:13-14).
Di dalam mengatasi problem mayoritas-minoritas ini tentu yang diperlukan bukan jalan tunggal di dalam mencapai suatu tujuan, tetapi diperlukan jalan-jalan alternative, sebagaimana ditegaskan di dalam ayat: Janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain. (Q.S. Yusuf/12:67). Yang penting bagi para komponen masyarakat, baik golongan mayoritas maupun minoritas dimenita untuk menekanlan titik temu, (kalimah sawa’), sebagaimana disebutkan dalam ayat: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (common flatform) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu. (Q.S. Ali ‘Imran/3:64).
Baca juga : Islam Mengapresiasi Perbedaan
Golongan manapun, baik mayoritas maupun minoritas, diminta untuk berbaik sanka antara satu sama lain, sebagaimana disebutkan dalam ayat: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (Q.S. al-Hujurat/49:12). Jika rambu-rambu yang ditanam di dalam Al-Qur’an ini diimplementasikan di dalam masyarakat sudah barang tentu akan lahir sebuah masyarakat ideal.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.