Dark/Light Mode
Menghemat Politik Identitas (17)
Islam Mengapresiasi Perbedaan
RM.id Rakyat Merdeka - Ikhtilaf baina ummati rahmah (perbedaan pendapat bagi umatku adalah rahmat), demikian sebuah qaul yang sering disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Meskipun qaul ini belum dilacak keshahihannya, tetapi maksud dan spiritnya sejalan dengan sejumlah ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya ialah: Janganlah kalian (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain. (Q.S. Yusuf/12:67). Ayat ini mengisyaratkan kelonggaran setiap individu untuk memilih jalan hidupnya masing-masing tentunya sesuai dengan tuntunan umum yang telah digariskan Tuhan di dalam Kitab Suci-Nya. Meskipun ayat ini konteksnya Nabi Yusuf Bersama dengan saudara-saudaranya tetapi sesungguhnya memberi inspirasi kepada kita bahwa hidup ini pasti akan lebih mudah jika dimungkinkan menempuh jalan yang berbeda-beda.
Baca juga : Konsep Ummah Mereduksi Politik Identitas
Dalam ayat lain juga mengingatkan dan sekaligus menginspirasi kita bahwa yang penting, meskipun pilhan jalannya berbeda-beda tetapi tetap kita diminta untuk bermuara kepada sebuah titik temu atau common flatform. Istilahnya dalam Al-Qur’an ialah: Ta’alau ila kalimah sawa’ bainana wa bainakum (marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu. (Q.S. Ali 'Imran/3:64). Arti dasar dari ta’al (dari akar kata ‘al berarti tinggi, atas, yakni naiklah ke tempat yang lebih tinggi, niscaya kalian akan sampai kepada sebuah titik temu. Artinya jika semua orang naik ke jenjang lebih tinggi pasti akan sampai kepada sebuah titik temu. Akan tetapi jika seseorang asyik bermain di bawah tempurung bumi/dunia dan tidak pernah naik ke atas pasti sulit menemukan titik temu yang sebenarnya.
Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan
Orang-orang yang sudah sampai ke sebuah tititk temu pasti akan tiba pula kepada sebuah tingkat kesadaran kebersamaan. Jika orang sudah sampai ke tingkat ini maka pasti akan mudah bagi mereka untuk saling tolong menolong untuk meraih tujuan yang lebih positif-konstruktif, sebagaimana diserukan Allah SWT: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Q.S. Al-Maidah/5:2).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.