Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Legacy Kepemimpinan Sang Ratu

Senin, 19 September 2022 06:20 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemimpin dunia hadir dan berkumpul di London, Inggris, menghadiri acara pemakaman Ratu Elizabeth II. Mereka datang untuk memberikan ungkapan rasa cinta dan penghormatan kepada Ratu Inggris Raya yang telah bertahta selama 70 tahun. Legacy kepemimpinan Sang Ratu mampu menjembatani transformasi budaya masa lalu dan masa kini. Menjaga keseimbangan dan kepatutan selama memegang tahta kerajaan.

Di sisi lain, sempat terjadi keributan kecil saat acara penobatan Raja Charles III berlangsung. Yaitu pena yang dipakai untuk tanda tangan dokumen penting, tiba-tiba tintanya muncrat ke mana-mana. Kecelakaan kecil ini memicu kemarahan Sang Raja. Video tinta tumpah menyebar ke media masa termasuk TikTok. Sedangkan untuk menghapus konten raja sedang marah jelas tidak mungkin. Apalagi rekaman tersebut sudah dilihat jutaan pasang mata. Satu-satunya jalan bijak yang bisa dilakukan adalah Raja mengubah perilakunya sendiri. Raja harus berperilaku sabar, menjaga emosi dan kepatutan selama memegang tahta kerajaan.

Baca juga : Di Balik Hacker Data Khayangan

“Kalau seorang raja yang sudah lengser dan pengin maju lagi untuk menjadi patih atau wakil raja, apakah melanggar kepatutan Mo,” celetuk Petruk, cengengesan. Romo Semar tidak tertarik untuk nimbrung urusan politik pragmatis. Romo Semar sedang berduka atas mangkatnya Ketua Dewan Pers yaitu Profesor Azyumardi Azra di Malaysia, kemarin. Selain sebagai penjaga pilar Pers Indonesia, Azyumardi dikenal sebagai tokoh budayawan dan Cendekia Muslim. Beberapa kali pernah menjadi bintang tamu acara Sarwo Sarwi Pedalangan TVRI.

Kopi pahit dan ubi rebus dibiarkan dingin di meja. Romo Semar sesekali menyeruput kopi pahitnya untuk menghalau rasa galau hatinya. Kepulan asap rokok klobot membawanya ke zaman Mahabarata, ketika terjadi interaksi cerdas antara Resi Bisma dengan Abiyasa atau Prabu Kresna Dwipayana.

Baca juga : Amarta Swasembada Energi

Kocap kacarito, Prabu Kresna Dwipayana atau Abiyasa sempat komplain dan mengeluh kepada Resi Bisma. Sebetulnya yang pantas menerima tahta kerajaan Hastina bukan dirinya, melainkan Resi Bisma atau Dewabrata. Karena Bisma adalah anak Prabu Sentanu pemegang tahta kerajaan Hastina sebelumnya. Sedangkan Abiyasa adalah anak Durgandini dari perkawinan sebelumnya dengan Begawan Parasara. Setelah berpisah dengan Parasara, Durgandini kawin dengan Prabu Sentanu Raja Hastina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.