Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk mengawinkan anaknya. Itulah yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta pekan lalu. Sebagai pamongnya Jakarta, tamu yang hadir pun beragam. Mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Ketua Lembaga Tinggi Negara, Ketua Umum Partai, kalangan pebisnis, guru sampai rakyat biasa hadir memberi restu kepada pasangan pengantin. Sebagian kalangan memanfaatkan resepsi pernikahan tersebut sebagai “melting pot” untuk saling menyapa dan bersilaturahmi.
Seperti penggalan tembang Asmarandana, “Gegaraning wong akrami among ati pawitane”. Modal membangun rumah tangga adalah bersatunya dua hati. Dua keluarga Arab berjodoh dan dinikahkan dengan kearifan budaya lokal. Mulai dari budaya Jawa, budaya Melayu, tradisi Arab dan Internasional. Nuansa keberagaman khatulistiwa sangat terasa sekali. Pasangan pengantin mirip pasangan Kamajaya dan Kamaratih saat mengenakan baju penganten Jawa.
Baca juga : Argo Keloso Fashion Show
“Tapi ada yang kurang, Mo. Pak Anies tidak nanggap wayang. Sebagai rangkaian penutup hajatan temanten kemarin seharusnya gelar wayang di Ancol atau TMII,” celetuk Petruk. “Selain nguri-nguri kebudayaan sekalian memberikan hiburan kepada rakyatnya,” sambung Petruk, ngeyel.
Romo Semar senyum pertanda mengamini yang dikatakan anaknya, Petruk. Romo Semar sebetulnya sedang galau dengan gonjang-ganjing sanksi pemblokiran kebijakan pendaftaran penyelenggara sistem elektronik (PSE). Pemblokiran platform di era digital merupakan kebijakan bener tapi kurang pener. Kalau tidak hati-hati, bukan tidak mungkin pemblokiran ini akan berdampak pada sektor ekonomi.
Baca juga : Skandal Di Tirta Kamandanu
Seperti biasa, sarapan pagi Romo Semar ditemani kopi pahit dan ubi rebus. Sekali kali kepulan asap rokok klobot menari mengikuti apa kata sanubari. Semar flashback ke zaman Mahabarata di mana goro-goro terjadi saat Prabu Kresna mengawinkan anaknya Dewi Siti Sundari.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.