Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Balik Hacker Data Khayangan

Senin, 12 September 2022 06:20 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada awal tahun 1990-an, sebelum menyelesaikan program Master Bisnis, setiap siswa diwajibkan mengambil kelas tambahan yaitu Artificial Intelligence (AI), Database Support System (DSS), dan Data Security (DS). Hal ini untuk membekali pengetahuan tentang pentingnya keamanan data-data bisnis perusahaan maupun pemerintahan. Secanggih apa pun sebuah sistem, kalau keamanan datanya rapuh, maka dengan mudah data tersebut dapat dicuri untuk kepentingan pihak tertentu. Di era digital seperti sekarang ini, penguasaan informasi sebuah negara sangat strategis sebagai kekuatan teknologi Cyber. Untuk itu, upgrade sumber daya di bidang Cyber Security dan Data Scientist menjadi keniscayaan.

Baca juga : Amarta Swasembada Energi

“Sedang trending obral data murah Mo. Mau paket data pribadi atau data borongan tinggal  pilih,” celetuk Petruk, sok tahu. Romo Semar tidak begitu tertarik nimbrung urusan kebocoran data yang makin masif akhir-akhir ini. Semar sedang galau dengan intennya curah hujan di berbagai daerah. Salah musim atau salah mongso sedang melanda wilayah Nusantara. Jangan sampai bencana di Pakistan terjadi di Bumi Pertiwi ini. Ancaman bencana Global Warming dan Climate Change sudah di depan mata. Kalau sampai mitigasi bencana tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin kita akan mengalami bencana kemanusiaan yang dahsyat.

Baca juga : Jalan Tengah BBM Subsidi

Seperti biasa, kopi pahit dan pisang rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Aroma asap rokok klobot dan bakaran menyan menyebar di teras depan rumah sederhana padepokan Klampis Ireng. Kepulan asap rokok membawa flashback ke zaman Mahabarata di mana perang Baratayuda sudah tidak bisa dihindari.

Baca juga : Kegamangan Durna Kepada Bima

Kocap kacarito. Gagalnya Prabu Kresna sebagai duta pamungkas Pandawa untuk meminta kembali separuh kerajaan Hastina dari cengkeraman para Kurawa sebagai pemicu terjadinya perang Baratayuda. Yaitu perang saudara antar darah Barata dalam memperebutkan tahta kerajaan Hastina. Berbagai cara dan diplomasi untuk mencari jalan keluar tidak berhasil. Akhirnya para dewa setuju bahwa penyelesaian perebutan tahta Hastina harus melalui jalan perang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.