Pemimpin Memberi Contoh Amar Ma`ruf Dan Nahi Munkar

Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Di dalam menyerukan kebajikan juga secara mikro Allah SWT menjelaskan: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Nahl/16:125).

Ayat ini juga menegaskan perlunya pendekatan secara profesional di dalam menyuarakan amar ma’ruf-nahi munkar. Pertama dengan cara dakwah konvensional tetap kita diminta mengindahkan tata-krama, walaupun ketika menjalankannya dengan cara dialog.

Baca juga : Pemimpin Harus Muru`ah

Siapapun bisa memberikan nasehat atau dakwah kepada sasaran dakwahnya. Nabi pernah mengatakan Balligu ‘anni wa lau ayah” Berdakwahlah kepada mereka walaupun satu ayat (Al-Qur’an).

Suatu ketika kalangan sahabat bertanya: Untuk siapa nasehat itu wahai baginda Nabi? Beliau mengatakan: Untuk Allah, untuk rasul-Nya, untuk orang-orang beriman, dan untuk semuanya. Ketika seseorang menyaksikan yang lain melakukan kezaliman lalu ia tidak berusaha mencegahnya, maka dikhawatirkan musibah dan azab Allah akan menimpa semuanya. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa orang yang mendiamkan kebenaran adalah syetan yang bisu.

Baca juga : Pemimpin Tidak Boleh Mempersulit Rakyat

Di dalam menyampaikan nasehat harus dengan lembut, sopan dan penuh kasih. Nesehat tidak boleh disampaikan dengan cara kekerasan, apalagi sampai melukai, mempermalukan, dan dengan cara-cara yang tidak manusiawi lainnya, sebagaimana diuraikan dalam hadis dan ayat tersebut di atas. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.