Dark/Light Mode

Moralitas Politik Dalam Islam (13)

Pemimpin Sebagai Abdi Masyarakat

Rabu, 16 November 2022 06:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah hadis diriwayatkan dari Abu hurairah, dari Nabi, Nabi bersabda: Sesungguhnya pemimpin itu adalah perisai, mereka berperang dari belakangnya, dan merasa kuat den­gannya. Jika pemimpin itu memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah; dan ia berlaku adil, maka bagi mereka pahala. Tetapi jika mereka memerintahkan selainnya (bukan hal yang baik) maka mereka mendapatkan dosa dari perintah itu. (HR Bukhari, Sahih Bukhari, Jilid 3, halaman 1080).

Dari hadis di atas difahami bagaimana seorang pemimpin harus melindungi, mengayomi, membela, dan menyela­matkan rakyat atau warga masyarakat yang dipimpinnya. Al-Mawardi, pengarang kitab al-Ahkam Assultaniyah menyebutkan salah satu kewajiban pemimpin khususnya pemerintah dalam dunia Islam ialah memberikan perlind­ungan dan rasa aman terhadap segenap rakyatnya agar mereka merasa aman dari berbagai macam gangguan, baik dari ancaman dari dalam maupun dari luar.

Baca juga : Tanggung Jawab Ganda Pemimpin

Di antara tugas penting kepala negara di dalam Islam adalah memberi jaminan dan keamanan kepada segenap rakyatnya, baik yang berada di luar negeri. Pemimpin, khususnya Kepala Negara, baik dalam bentuk langsung atau tidak langsung, mem­berikan perlindungan harus mampu memberikan perlindungan kepada mereka serta dapat mengembalikan hak-haknya bila terjadi ketidakadilan.

Ketika Nabi memasuki kota Makkah dengan tujuan berziarah dan bukan untuk memerangi orang-orang Quraiys. Namun, setelah penduduk Makkah berkumpul untuk menghalangi Nabi, maka diutuslah Usman bin Affan untuk memberitahukan mereka bahwa Nabi datang bukan untuk memerangi mereka, tetapi datang untuk menziarahi Baitullah.

Baca juga : Tidak Pernah Cuek Terhadap Kebatilan

Lalu keluarlah Usman menuju kota Makkah untuk menyampaikan kepada kaum Quraiys bahwa Nabi datang untuk berziarah. Tapi ternyata mereka menolak tujuan itu dengan mengatakan: Bila engkau wahai Usman ingin tawaf di Ka’bah maka silakan saja, tetapi Muhammad untuk tahun ini tidak boleh melakukannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.