Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (29)

Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Selasa, 10 Januari 2023 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ketika Ali dan Mu’awiya berseteru, masing-masing tidak ada yang mau mengalah. Ali sudah dilantik menjadi khalifah ke empat tetapi tidak diakui oleh Mu’awiyah. Karena tidak ada yang mau mengalah maka terjadilah peperangan yang disebut Perang Shiffin. Mu’awiyah didukung oleh ‘Aisyah, isteri Nabi dan Ali tentu saja didukung oleh isterinya, Fathimah, putri Nabi. Perang tidak dapat dielakkan antara keduanya. Di tengah perang saudara ini, Amr ibn ‘Ash yang dikenal sebagai politikus cerdik di pihak Mu’awiyah, me­nyerukan gencatan senjata dan perdamaian. Ia menggunakan symbol 500 Al-Qur’an yang diusung diujung tombak sambil mengajak semua pasukan untuk kembali kepada penyelesa­ian secara Al-Qur’an. Ali dan Mu’awiyah menyetujuinya. Ali mengutus Abu Musa al-Asy’ary, seorang ulama yang disegani dan Amru ibn Al-Ash mewakili pihak Mu’awiyah. Amr ibn ‘Ash tahu keshalihan dan kelemahan Abu Musa. Amr meminta agar demi kemuliaan Islam dan demi kemasla­hatan umat Islam, sebaiknya Al-dan Mu’awiyah mengun­durkan diri lalu dicari tokoh lain yang lebih netral.

Baca juga : Negara Dan Aliran Sesat

Dengan lugu Abu Musa, perunding mewakili pihak Ali ibn Ai Thalib menerima usulan itu. Ia diminta berpidato di lebih awal di depan massa dan pasukan kedua belah pihak. Ia menyerukan bahwa sekarang ini tidak ada lagi khalifah dan kini saatnya kita akan mencari khalifah yang dapat diterima oleh semua pihak. Tiba giliran Amr ibn ‘Ash, menelikung pernyataan itu dengan mengatakan, oleh karena sekarang tidak ada lagi khalifah maka dengan ini kami melegalkan Mu’awiyah sebagai khalifah. Tentu saja pihak Ali tidak menerimanya maka peperangan pecah kembali. Begitulah seterusnya hingga Ali mati terbunuh dengan disaksikan para sahabatnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.