Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (32)

Menyiapkan Strategi Budaya Umat

Sabtu, 14 Januari 2023 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Fenomena munculnya deindonesianisasi pemahaman ajaran agama, khususnya Islam di Indonesia, perlu dicermati. Jika hal itu tidak dipikirkan, maka akan ber potensi menimbulkan masalah mendasar di masa depan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

Perkembangan Indonesia baru, khususnya pasca reformasi tahun 1998 yang bertumpang tindih dengan arus deras globalisasi, menyebabkan longgarnya tatanan nilai-nilai agama dan kebangsaan di tanah air.

Baca juga : Mencermati Fenomena Desunninisasi Umat Islam Indonesia

Tanpa bermaksud menafikan aspek positif reformasi dan menggugat globalisasi, kenyataan menunjukkan adanya halhal yang bersifat pemahaman (understanding) yang perlu diluruskan kembali. Bukan ajaran agamanya tetapi pemahaman dan artikulasi dalil-dalil agama yang bisa dikategorikan melenceng dari nilai-nilai substansi agama itu sendiri.

Di antara kekeliruan pemahaman tersebut ialah segala pemahaman yang meyebabkan memudarnya nila-inilai keadaban publik, melemahnya sikap toleransi beragama, menipisnya resistensi terhadap kemungkaran, melemahnya spirit amar ma’ruf, meningkatnya kekerasan atas nama agama, dan menggejalanya desakralisasi ajaran agama.

Baca juga : Belajar Dari Pengalaman Suksesi Ali Ibn Abi Thalib

Kita sering menyaksikan, atas nama reformasi, karakter bangsa dikaburkan; atas nama demokrasi, kesantunan publik ditanggalkan; atas nama keterbukaan, aib orang lain dibongkar; atas nama kebebasan pers, kode etik ditinggalkan; atas nama nasionalisme, nilainilai universal direduksi; atas nama globalisasi, kearifan lokal dimuseumkan; atas nama kemodernan, norma-norma lokal digulung; atas nama kebebasan beragama, aliran sesat dan penyimpangan ajaran agama ditolerir; atas nama kebebasan berserikat, ormas terlarang dilindungi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.