Dark/Light Mode

Belajar Dari Pengalaman Suksesi Ali Ibn Abi Thalib

Kamis, 12 Januari 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kematian Utsman ibn Affan meninggalkan rangkaian persoalan politik dan berdampak pada suksesi Ali ibn Abi Thalib. Al ibn Abi Thalib lahir di Makkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab (599-661 M). Ibunya yang bernama Fatimah binti Asad, cucu dari Hasyim.

Ia salah seorang pemeluk Islam pertama paling junior dan juga keluarga Nabi. Ia adalah sepupu Nabi Muhammad sekaligus menantunya setelah menikah dengan Fatimah binti Asad. Ia adalah Khalifah terakhir (IV) dari Khulafaur Rasyidin, meskipun menurut Syi’ah, ia merupakan Imam sekaligus khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Baca juga : Menyerasikan Bahasa Negara & Bahasa Agama

Syi’ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Beliau atas perintah Allah sebagaimana sering dirujuk peris­tiwa Ghadir Khum. Ali dikenal oleh dunia sunny dan syi’ah sebagai sahabat yang cerdas dan pintar. Ali mendapatkan gelar Karramallahu Wajhah atau semoga Allah memuliakan wajahnya.

Prestasi Sayyidina Ali banyak sekali. Selain pintar, ia juga sangat setia mendampingi perjuangan Nabi. Ia bersedia tidur di kamar Nabi dan menggunakan selimutnya untuk mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi.

Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Setelah pasukan elite bermaksud membunuh Nabi, alangkah kagetnya kalau orang yang ada di kamar dan menggunakan selimut Nabi ternyata Ali. Nabi bersama Abu Bakar sudah jauh meninggalkan Kota Makkah dan lolos dari pengintaian musuh. Sayidina Ali juga dikenal sangat cerdas. Ia anak muda tetapi memiliki pendirian tegas dan otak cemerlang. Nabi pernah mengatakan ambil separoh ilmu dari Ali.

Ali bin Abi Thalib berkuasa selama kurang lebih 4 tahun. Ali meninggal di dalam suasana umat yang sedang ter­pecah belah. Sepeninggal Ali, kepemimpinan diambil alih oleh Muawiyah bin Abi Sufyan melalui kekuatan pedang. Sayyidina Ali adalah sosok terakhir kepemimpinan Khulafa’ al-Rasyidin. Selanjutnya ia membentuk sistem pemerintahan kerajaan yang suksesinya berlangsung secara turun temurun tanpa melalui proses musyawarah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.