Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (34)

Mencermati Isu Pribumisasi Islam

Senin, 16 Januari 2023 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjadi seorang muslim tidak mesti menjadi seorang Arab, Iran, Mesir, Pakistan, dan Negara asal mazhab yang dianut. Kita bisa tetap menjadi orang Indonesia, bahkan sebagai orang Jawa, Bugis, Melayu, Batak, Banjar, dan lain-lain tetapi saat bersamaan kita tetap bisa menjadi the best muslim.

Ini artinya usaha pribumisasi ajaran Islam di Indonesia tetap harus dianggap sebagai on-going process, sebuah upaya yang berkelanjutan.

Baca juga : Membenahi Kurikulum

Allah SWT dan Rasul-Nya pun melakukan proses pribumisasi ajaran Islam di jazirah Arab. Bukti kongkritnya ajaran Islam diturunkan secara gradual yang dikenal dengan kaedah: al-tadrij fi al-tasyri’, al-taqlil fi al-taklif, ‘adam alkharaj (berangsur-angsur di dalam penerapan, mengeliminir beban, dan meniadakan kesulitan).

Bukti lainnya, Al-Qur’an diturunkan dalam kurun waktu 23 tahun. Di antara hikmahnya ini semua agar nilai-nilai Islam dan budaya Arab terjadi enkulturasi yang baik.

Baca juga : Menyiapkan Strategi Budaya Umat

Benturan nilai sudah pasti akan muncul jika ajaran Islam gagal untuk dipribumikan. Pribumisasi Islam di Indonesia sama sekali tidak bernuansa rasial, menolak, atau tidak respek terhadap budaya dan etnik asing. Perlu diingat, Nabi kita Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidun adalah orang Arab. Al-Sabiqun Al-Awwalun, yang pertamakali memasang badan melindungi Nabi dan berjuang keras melanjutkan estafet agama Islam dan mereka dijamin masuk syurga adalah orang-orang Arab.

Kita tidak bisa mengingkari jasa mereka di dalam mentransformasikan warisan intelektual Yunani ke dalam dunia Islam melalui upaya penerjemahan buku-buku dan penyerapan teknologinya. Orang-orang Arab amat berjasa membawa Islam ke Indonesia. Bahkan tidak bisa dilupakan bahwa para Walisongo yang amat berjasa terhadap pengislaman di wilayah Nusantara adalah juga turunan Arab. Namun sekali lagi, tidak mesti harus menyingkirkan kearifan lokal untuk dalam memperkenalkan Islam di Nusantara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.