Mengenal Konsep Khilafah

Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu istilah kepemimpinan dalam Islam ialah Khilafah. Kata khilafah dari akar kata khalafa-yakhlifu berarti menggantikan, menempati tempatnya tertentu.

Dari akar kata tersebut terbentuk kata khalifah berarti pengganti. Di dalam Al-Qur’an kata khalifah berarti pewarisan, penerimaan pewarisan, atau penggantian, yang umumnya berkonotasi non-politik, seperti dalam ayat:

Baca juga : Adakah Standar Suksesi Politik Dalam Islam?

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan berbuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, pada hal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”. (Q.S. Al-Baqarah/2:30).

Kita juga bisa bandingkan dengan ayat lain: “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengam pun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al-An’am/6:165).

Baca juga : Mewujudkan Ketenangan dan Rasa Aman

Ayat-ayat tersebut menunjukkan arti khalifah sebagai penguasa atau pengatur. Dan dengan demikian khilafah bisa diartikan sebagai konsep penguasaan atau pemerintahan mengacu kepada tanggung jawab manusia sebagai representasi penguasa alam semesta yang dianugerahkan Allah SWT.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.