Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (28)

Mewujudkan Ketenangan dan Rasa Aman

Selasa, 20 Juni 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mewujudkan ketenangan dan rasa aman kepada seluruh warga masyarakat tanpa membedakan kelompok agama, aliran, mazhab, etnik, dan kewarganegaraan salah satu misi pokok yang disampaikan Al-Qur’an.

Al-Qur’an banyak memberikan contoh pemberian salam kepada berbagai kelompok. Itu artinya menghembuskan energi positif kepada semua orang sama dengan melahirkan rasa aman kepada kelompok masyarakat tersebut.

Baca juga : Mengenal Konsep Imamah

Di antara ayat itu ialah: Wahai orang-orang yang telah beriman, janganlah memasuki rumah-rumah selain dari rumah kamu, sehingga kamu meminta izin dahulu dan memberi salam kepada penghuninya; itu lebih baik bagi kamu, mudah-mudahan kamu mengingat/Quran: Al-Hujurat/24:27).

Sebaliknya Al-Qur’an banyak melarang untuk menghembuskan energi negatif di dalam masyarakat, sebagaimana bisa di lihat dalam Q.S. Al-Hujurat43, hampir semua isinya menyerukan orang untuk menegakkan rasa aman dan mencegah lahirnya phoby di dalam masyarakat.

Baca juga : Mengedepankan Dialog Dan Musyawarah

Dalam hadis Nabi juga pernah ditegaskan: “Maukah kamu aku kutunjukkan kepada sesuatu yang apabila kamu lakukan kamu akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kamu” (HR. Muslim).

Hadis ini sejalan dengan ayat: “Dan jika dihormati dengan suatu penghormatan, balaslah penghormatan itu dengan dengan yang lebih baik dari padanya (yang serupa).” (Q.S. Al-Nisa’/4:86). Sebuah riwayat dari Ama’binti Abi Bakar (W.73H) bertanya kepada Nabi prihal kedatangan ibunya yang masih bersatatus non-muslim. Apakah boleh menyambut dan bersilaturrahim dengannya, lalu Nabi menjawab: “Sambutlah ubu dan bersilaturrahimlah dengannya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Riwayat lain dari ‘Aisyah ra (W.58H) menceritakan sekelompok Yahudi datang kepada Nabi sambil mengatakan: “Assamu alaikum” (kebinasaan atasmu), lalu Aisyah menjawab: “Waalaikumussam wa al-la’nah” (atasmu juga kebinasaan dan laknat). Mendengarkan isterinya menjawab salam seperti itu, maka Nabi menegur: Pelan-pelan wahai Aisyah, sesungguhnya SWT menyukai kelembutan dalam setiap perkara”. Aisyah membela: “Apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka katakana kepadamu?” Nabi menjawab: “Engkau telah menjawab dengan kata wa’alaikumussam”. (HR. Bukhari dan Muslim).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.