Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Copa America 2024, Kolombia Gasak Paraguay 2-1
- Albania Tersingkir, Tim Matador Juara Grup B Piala Eropa 2024
- SIM Keliling Bogor Selasa 25 Juni, Hadir Di Mitra 10 Sholeh Iskandar
- ASEAN U-16 Boys Championship, Nova Minta Timnas U-16 Kreatif Bangun Serangan
- Pelatih Kosta Rika: Brasil Dihormati, Bukan Ditakuti
Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (25)
Tidak Boleh Menggunakan Kekerasan
Jumat, 16 Juni 2023 05:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kita masih sering melihat dan mendengar ada orang memaksakan kehendak atas nama agama.
Khusus dalam agama Islam, tidak bisa dibenarkan seseorang memaksakan kehendaknya, terutama untuk mengajak orang lain beragama Islam.
Allah SWT dengan tegas mengatakan: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)/Q.S. al-Baqarah/2:256). Urusan keyakinan dan keimanan adalah urusan dan hak prerogatif Allah SWT , sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an:
Baca juga : Tidak Menelantarkan Non-Muslim
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, (Q.S. al-Qashash/28:56).
Kita hanya berkewajiban menyampaikan kebenaran dan isi ajaran agama itu. Urusan diterima atau ditolak itu adalah urusan Allah SWT .
Di dalam melaksanakan dakwah pun kita harus menggunakan cara-cara bijaksana dan sama sekali tidak dibenarkan menggunakan cara-cara kekerasan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat:
Baca juga : Dasar Toleransi Dalam Bernegara
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al-Nahl/16:125).
Pengalaman Nabi Nuh As, yang berusaha memaksa anaknya untuk naik di atas perahu kebenaran yang dikendalikannya.
Namun Allah SWT menegur Nabi Nuh agar tidak memaksa orang walaupun itu anak kandungnya sendiri, sebagaimana dikatakan dalam ayat:
Baca juga : Antara Otoritas Agama Dan Otoritas Politik
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (Q.S. Nuh/11:45).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya