Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Copa America 2024, Kolombia Gasak Paraguay 2-1
- Albania Tersingkir, Tim Matador Juara Grup B Piala Eropa 2024
- SIM Keliling Bogor Selasa 25 Juni, Hadir Di Mitra 10 Sholeh Iskandar
- ASEAN U-16 Boys Championship, Nova Minta Timnas U-16 Kreatif Bangun Serangan
- Pelatih Kosta Rika: Brasil Dihormati, Bukan Ditakuti
Menggagas Fikih Siyasah Indonesia
Adakah Standar Suksesi Politik Dalam Islam?
Sabtu, 17 Juni 2023 05:55 WIB
![Nasaruddin Umar Nasaruddin Umar](https://rm.id/images/penulis/Nasaruddin-Umar.jpg)
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik
Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Suksesi pemerintahan adalah salah satu isu yang selalu menarik dibicarakan. Bukan hanya oleh para praktisi politik, tetapi juga para pemikir dan ulama.
Kontroversi ini muncul karena tidak ditemukannya sistem suksesi yang baku di dalam lintasan sejarah dunia Islam.
Al-Qur’an dan hadis juga tidak pernah memperkenalkan sebuah model suksesi
Yang menarik untuk dipertanyakan, mengapa konsep suksesi yang selalu menjadi isu kontemporer tidak pernah diuraikan secara khusus di dalam Islam?
Baca juga : Tidak Boleh Menggunakan Kekerasan
Al-Qur’an dan hadis sangat terbatas membicarakan hal ini. Mengapa Islam tidak mewariskan model suksesi?
Mengapa hal yang sepenting ini tidak mendapatkan perhatian khusus di dalam Islam?
Apakah ini pertanda Islam membuka diri untuk memberikan pengakuan kepada berbagai pola suksesi yang hidup di dalam setiap masyarakat?
Atau konsep akhlak berpolitik secara holistik sudah dianggap cukup dijadikan pedoman suksesi?
Baca juga : Tidak Menelantarkan Non-Muslim
Kenyataan dalam lintasan sejarah dunia Islam, pola suksesi tidak pernah seragam, mulai pada masa Nabi dan Sahabat sampai sekarang.
Proses pergantian kepemimpinan Nabi melalui musyawarah terbuka, dihadiri seluruh komponen, baik komponen-komponen golongan Anshar maupun Muhajirin.
Pergantian Abu Bakar melalui wasiat meskipun tidak mengikat. Pergantian Umar melalui formatur. Pergantian Utsman melalui formatur terbatas.
Pergantian Ali melalui pengambilalihan. Suksesi-suksesi selanjutnya kembali lagi seperti pra Islam, suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun temurun, baik oleh dinasti Mu’awiyah maupun dinasti Abbasiyah.
Baca juga : Dasar Toleransi Dalam Bernegara
Suksesi secara demokrasi sejati di dalam dunia Islam diawali dalam era Presiden SBY di Indonesia, ketika seluruh rakyat melakukan pemilihan umum memilih secara langsung kepala negaranya.
Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan tentang tata cara penentuan, pemilihan, dan penetapan pemimpin umat atau kepala pemerintahan.
Rasulullah sendiri juga tidak pernah memberikan wasiat atau petunjuk tentang proses pergantian kepemimpinan di dalam Islam.
Sampai saat-saat terakhir kehidupannya pun tidak memberikan statemen politik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya