Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Habibie, Pemimpin Yang Tak Pernah Berhenti Bekerja

Kamis, 12 September 2019 06:08 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Prof. Dr. Ing H. Bacharuddin Jusuf Habibie seorang pemimpin dan negarawan Indonesia yang baik dan penuh dedikasi kepada bangsa dan negaranya.

Bahkan dalam usia yang sudah uzur, semangatnya untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya tidak pernah berhenti.

Hal ini ter cermin dari aktivitasnya berceramah di sana-sini, menerima banyak tamu di rumahnya, dan ke rap keluar masuk ke Istana Presiden untuk memberikan masu kan kepada Presiden.

Ingat Habibie, kita selalu ingat PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang didirikannya pada 26 April 1976.

Habibie sebagai pakar pesawat yang lama bekerja di perusahaan penerbangan Hamburger Flugzeugbau (HFB), Jerman, berhasil meyakinkan Presiden Soeharto untuk memajukan industri pesawat terbang.

Baca juga : KPK, Jangan Dimatikan

Pendirian “Nurtanio” adalah awal dari pemerintah orde Baru untuk mengembangkan industri pesawat terbang.

Awalnya, Habibie banyak ditertawakan oleh para ekonom yang tergabung dalam “Mafia Berkeley” pimpinan Prof. Widjojo Nitisastro. Mereka sejak awal merancang dan menjalankan konsep ekonomi yang Pada tahun itu PTDI berhasil me ngirimkan 4 pesawat CN235 pe sanan Korea Selatan; selain mampu menyelesaikan 3 pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli Super Puma dari EUroCoPTEr.

PTDI kemudian menjalin kerjasama dengan Korea Selatan membangun pesawat tempur siluman KfX yang harus diakui mengalami kemacetan juga, lagi-lagi karena masalah keuangan di Indonesia.

Dituding menyontek dari konsep pembangunan ekonomi Amerika. Muncullah istilah Widjojonomics versus Habibienomics.

Prof. Widjojo dan kawan-kawan berpandangan bahwa dalam menghadapi kekuatan ekonomi negara-negara maju, negara berkembang seperti Indonesia hanya mampu memproduksi barang-barang yang unggul secara komparatif seperti tekstil dan produk-produk yang tidak sarat teknologi tinggi.

Baca juga : Manusia: Homo Saevus atau Pir Bonus

Habibie mengkritik konsep pembangunan ekonomi ala Widjojo Cs. Indonesia harus membuat “loncatan raksasa”, tidak boleh takut pada negara-negara maju.

Tidak boleh hanya mengandalkan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi. Pengembangan SDM jauh lebih strategis dari SDA. Bagaimana cara nya?

Indonesia harus mampu menguasai high-tech di bidang industri. Mulainya harus dari in dustri pesawat terbang.

Istilah Widjojonomics versus Habibienomics “diciptakan” oleh Kwik Kian Gie, ekonom beken lulusan Nederlandche Economiche Hogeschool, Rotterdam, salah satu universitas ekonomi paling kondang di dunia.

Uniknya, Kwik mengecam konsep ekonomi Berkeley yang dinilai telah merusak ekonomi Indonesia, sekaligus mengkritik juga konsep ekonomi Habibie.

Baca juga : Perseteruan Politik di Tubuh Golkar

Yang jelas, industri pesawat terbang Nurtanio tidak bisa dikatakan gagal. Boleh saja orang menertawakan “Nurtanio” yang kemudian berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Setelah mengalami perjalanan jatuh bangun karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia.

Dalam pemerintahan, Presiden Habibie dan timnya bekerja ekstra keras. Ia memimpin Indonesia dalam era yang sulit; transisi dari era otoritarian ke era reformasi yang diwarnai eforia demokrasi liberal.

Dalam tempo 1,5 tahun, pemerintah Habibie mampu membuat 100 lebih undang-undang, termasuk UU Pers tahun 1999. Ini suatu rekor kerja yang luar biasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.