Dark/Light Mode

Manusia: Homo Saevus atau Pir Bonus

Jumat, 6 September 2019 08:46 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Pria membunuh isterinya; perempuan membunuh suami, bapak membunuh anaknya atau kebalikannya, sudah bukan berita baru. Yang mengherankan dan membuat kita geleng-geleng kepala, cara melenyapkan nyawa orang yang pernah sangat dicintainya yang begitu sadis!

Berita terbaru beberapa hari yang lalu: 2 (dua) nyawa diracun sampai mati oleh seorang perempuan. Korban adalah suami dan anak tirinya. Sang perempuan minta bantuan bekas pembantunya untuk menghabisi dua korban tersebut.

Pria itu kemudian mencari eksekutor di Yogya. Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tiri perempuan itu, tidak jadi dibunuh dengan senjata tajam, melainkan diracuni. Setelah tewas, kedua mayat dibawa mobil ke sebuah SPBU.

Mobil lalu bergerak ke suatu tempat di Jakarta selatan, disiram bensin dan dibakar hangus. Di Polda Metro Jaya waktu diperiksa polisi. Aulia Kesuma, otak pembunuhan, menangis, menyesali tindakannya menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Ia mengaku pada awalnya Edi Chandra sangat me nyayanginya. Kenapa dua orang itu sampai dibunuh? Aulia mengaku dirinya terlilit utang sampai 10 miliar. Ia bujuk-bujuk suaminya untuk menjual sebagian asetnya, tapi ditolak.

Mardi, seorang pria di Palangkaraya, melemparkan pisau ke arah anaknya yang masih SMP, Eko (15) hingga menancap ke dadanya. Sebabnya? Mardi mengaku kesal sekali karena Eko tidak mau mengalah dengan adiknya soal jajanan.

Peristiwa naas ini terjadi akhir Agustus lalu. Berita semula mengatakan Mardi menusuk anaknya sendiri yang baru berusia 15 tahun. Ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa Eko tidak tertolong.

Baca juga : Perseteruan Politik di Tubuh Golkar

Mardi mengaku menyesali per buatannya. “Saya menyesal seumur hidup,” ujar Mardi. Peristiwa pembunuhan yang menimpa nyawa anak-anak Ibu Misem (76) di Banyumas lebih tragis lagi.

Pembunuhan yang dilakukan oleh Minah beserta 3 anaknya terhadap keem pat saudaranya sendiri menyisakan luka mendalam bagi orang tua korban, Misem.

Selama hampir 5 tahun, Bu Misem sama sekali tidak menduga tiga anaknya Supratno (56), Sugiyono (46), Heri (46) dan satu cucunya Pipin (27) telah meninggal di tangan anak keduanya sendiri, yaitu Saminah (53) be serta Irvan (31), Putra (27), dan Sa nia (34) yang merupakan anak Saminah.

Keempat mayat naas itu ditemukan di belakang rumah mereka seminggu yang lalu, ketika Bu Misem menyuruh orang membersihkan halaman belakang rumah.

Tanpa sengaja, sapu pembersih ha laman rumah menyentuh benda agak keras dan baju. Ketika digali, di temukanlah jasad 4 orang yang tidak berdosa itu.

Keributan di rumah tangga berakhir dengan pembunuhan sadis. Di Bandung, seorang pria berusia 36 tahun berkenalan dengan wanita be rusia 54 tahun melalui facebook.

Si ngkat kata, sang wanita terpincut wajah dan tubuh pria yang kelihatan di foto ganteng, padahal foto yang dikirim pria itu lewat facebook hanya rekayasa.

Baca juga : Papua Membara

Maka, terjalinlah hubungan cinta antara 2 sejoli lain jenis kelamin sebuah museum yang setiap hari ramai di kunjungi wisatawan manca-negara.

Museum ini menyimpan koleksi cukup lengkap hasil kekejaman regime Pol Pot yang membantai sekitar 2 juta rakyatnya sendiri pada perang saudara pasukan komunis versus lawan-lawan nya. ini; sampai-sampai mereka mengontrak rumah, kumpul kebo.

Belakangan Si wanita mendesak supaya ia segera dinikahi sebab duit yang dikeluarkan sudah banyak. Rupanya, kekasihnya diam-diam “memoroti” perempuan itu yang cukup kaya.

Beberapa kali didesak menikah, pria yang tukang bohong itu menolak dan stress, karena dia sebenarnya sudah punya isteri dan anak. Bulan Juli tahun lalu, ketika keduanya sedang bersetubuh di rumah kontrakan, yang pria mengambil palu yang sudah disiapkan dekat ranjang dan dengan keras memukul ke pala kekasihnya.

Tewas seketika perempuan itu! Main sex berakhir dengan pencabutan nyawa secara sadis. Apakah manusia sesungguhnya makhluk yang sadis (homo saevis)? Tidak, kata banyak orang.

Manusia itu Homo Pir Bonus, insan yang baik; ma lah le bih dari itu, Homo Religiosis, insan beragama, insan yang percaya pada Penciptanya, Allah Yang Maha Baik dan Penyayang.

Tapi, kenapa sesekali manusia di mana pun dia, kapan pun dia hidup memperlihatkan wajah dan perilakunya yang kejam dan sadis?! Lihat misalnya, Adolf Hitler. Atas perintahnya langsung, ia membumihanguskan bangsa Yahudi pada Perang Dunia II.

Baca juga : NKRI Bersyariah, Tolak !

Sekitar 6 juta Yahudi dibunuh secara kejam; sebagian besar dimatikan di dalam kamar gas. Kamp konsentrasi Auschwitz yang terletak sekitar 60 Km baratdaya dari kota Krakow, Ibukota Polandia, sampai sekarang masih jadi “museum raksasa” yang menunjukkan ke bengisan Hitler.

Tulang-tulang manusia, celana dalam, baju, sepatu, dom pet milik korban keganasan Hitler dan pasukan SS-nya dipertontonkan se cara utuh; bau hangus yang dalam seo lah masih bisa kita cium.

Begitu juga di bagian luar kota Phnom Penh, Ibukota Kampuchea, ada Bahwa manusia itu sungguh Homo Saevus, sebenarnya, banyak dipercaya oleh para ilmuwan, khususnya psikolog.

Manusia memang memiliki 2 (dua) natur yang bertolak-belakang satu sama lain, tulis Professor Wrangham, penulis buku “The Goodness Paradox: The Strange Relationship Between Virtue and Violence in Human Evolution”.

Manusia bisa sadis, lebih sadis dari binatang terkejam manapun; tapi dalam pergaulan sehari-hari, terutama di kelompok/komunitasnya, manusia kerap menunjukkan sifatnya yang sangat baik dan pendamai.

Saya jadi teringat kuliah subuh yang diberikan seorang Ustad terkenal. Sang ustad mengatakan manusia dan binatang sebenarnya “hanya beda-beda tipis”.

Manusia, siapa pun dia, kadang bisa berubah total menjadi insan sadis, menghabisi nyawa siapa pun tanpa alasan yang bisa diterima orang lain. Sementara akademisi percaya bahwa individu yang melakukan perbuatan sadis masuk kategori “psikopat” atau “monster”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.