Dark/Light Mode

Perseteruan Politik di Tubuh Golkar

Rabu, 28 Agustus 2019 10:17 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Beringin yang mestinya teduh, sejak beberapa pekan lalu agak panas. Di dalam tubuh Golkar, partai pemenang Ke-2 dalam Pemilu 2019 sedang terjadi perseteruan politik.

Dua “saudara dekat” Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto bersaing dalam diam, memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar.

Beberapa hari yang lalu terjadi “penggerudukan kecil” ke kantor DPP Golkar di Slipi oleh sekelompok anak muda dari AMPG, Angkatan Muda Pemuda Golkar.

Baca juga : Papua Membara

Sebelumnya, ada juga desakan dari kubu Bambang Soesatyo agar DPP mempercepat Musyawarah Nasional: dari Desember ke September.

Namun, Lodewijk, Sekjen Golkar, menjawab bahwa Partai Golkar memiliki mekanisme yang panjang sebelum memutuskan untuk menggelar munas.

“Sebelum munas, kami ada rapimnas, sebelum rapimnas kami ada rakornas, sebelum rakornas kami ada rapat pleno, sebelum pleno kami ada rapat harian, sebelum rapat harian ada rapat bapilu.......”

Baca juga : NKRI Bersyariah, Tolak !

Airlangga juga menjawab senada dengan suara tenang: “Munas Golkar tetap dilangsungkan Desember 2019 sesuai keputusan Munas Golkar pada Desember 2017. Tidak ada alasan untuk mempercepat Munas.”

Tentang Rapat Pleno, tidak ada ketentuan harus digelar minimal sekali dalam 2 (dua) bulan.” Semua Korwil (Koordinator Wilayah) kini sedang sibuk mempersiapkan laporannya untuk disampaikan pada Rapat Pleno yang antara lain punya agenda mempersiapkan Munas Desember nanti.

Golkar di era reformasi memang beberapa kali digoyang konflik internal. Masih ingat konflik keras antara Aburizal Bakrie versus Agung Laksono 4-5 tahun yang lalu?

Baca juga : Keamanan Papua Bukan Tanggung Jawab TNI Saja!

Dalam Pemilu 2014, kubu Prabowo gagal menjegal Jokowi-JK ke kursi Presiden-Wakil Presiden. Tapi, uniknya, Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil mendominasi kursi DPR-RI.

Hampir semua perangkat DPR ketika itu diduduki wakil-wakil rakyat dari KMP. Koalisi Jokowi sadar situasi saat itu berbahaya dan akan menciptakan destabilitas pemerintahan.

Maka, sengaja atau tidak, satu persatu partai politik KMP tiba-tiba mengalami konflik internal. Yang pertama ribut internal adalah Partai Golkar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.