Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menggapai Kesejukan Beragama (14)

Menjadikan Agama Sebagai Faktor Sentripetal (1)

Senin, 30 September 2019 06:47 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Agama bagaikan nuklir. Nuklir bisa menjadi tenaga pembangkit listrik yang besar, efisien dan efektif untuk kemanusiaan, seperti digunakan oleh negara-negara maju seperti AS, Rusia, dan China.

Akan tetapi nuklir juga bisa menjadi bom yang bisa memusnahkan dunia kemanusiaan dan alam semesta, seperti yang menghancurkan Hirosima dan Nagasaki.

Sama dengan agama, yang memiliki dua kekuatan dahsyat. Agama bisa tampil sebagai kekuatan dan daya penyatu (sentripetal), yang menenggelamkan ikatan-ikatan primordial seperti ikatan kekerabatan, kesukuan, dan kebangsaan.

Baca juga : Pengindonesiaan Umat Beragama (2)

Pada sisi lain agama juga bisa tampil sebagai kekuatan daya pemecah belah (sentrifugal), yang bisa memorakporandakan sebuah keharmonisan di dalam masyarakat.

Dalam skala nasional, agama bisa tampil sebagai faktor integrasi nasional, tetapi agama juga bisa tampil sebagai faktor desintegrasi nasional, bahkan global.

Dalam sebuah masyarakat yang pluralis, yang dipadati multi etnik, bahasa, dan agama, apalagi terpisah-pisah oleh hamparan kepulauan seperti Indonesia, maka disadari betul betapa perlunya memelihara peran agama sebagai faktor sentripetal di dalam bernegara.

Baca juga : Perankan Tokoh Agama

Sudah terbukti di dalam sejarah bahwa kekuatan agama sebagai faktor sentri petal sudah pernah berhasil menghimpun da ya yang luar biasa mengusir penjajah dan meraih kemerdekaan.

Bagi mereka yang bera gama Islam yang kebetulan menjadi penduduk mayoritas di negeri ini, dengan komando “Allahu Akbar” sebagaimana dikumandangkan oleh sejumlah tokoh pahlawan nasional seperti arek-arek Suroboyo yang dikomando oleh Bung Tomo dan tokoh-tokoh lainnya di berbagai belahan bumi nusantara.

Hal itu bisa membakar semangat juang dan jihad di dalam masyarakat di dalam melawan penjajah.

Baca juga : Jangan Hipokrit

Agama di Indonesia, umumnya selalu tampil sebagai kekuatan sentripetal dan ham-pir tidak kedengaran agama tampil sebagai faktor sentrifugal.

Di situ kelihatan bagaimana peran agama, khususnya Islam, dapat mempersatukan yang berbeda, menghimpun yang berserakan, menjadi pelindung bagi kaum minoritas, dan mengedit kembali bangsa yang sudah porak poranda ketika itu.

Kelompok agama-agama lain juga bahu membahu dan memberikan seruan yang sama di dalam membela tanah air. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.