Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sesaji Raja Suryo dan Kalaludra

Senin, 7 Oktober 2019 06:30 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kompromi politik pemilihan ketua MPR diperkirakan akan menginspirasi penyusunan kabinet mendatang.

Walaupun penentuan kabinet sepenuhnya hak prerogatif presiden terpilih Joko Widodo, namun campur tangan politik dalam penentuan kabinet justru dikhawatirkan menghasilkan sosok kabinet yang tidak profesional.

Tantangan kabinet mendatang bukan saja datang dari dalam negeri. Resesi ekonomi global dan gejolak politik regional menjadi tantangan berat bagi tim kabinet mendatang.

"Euforia kemenangan pilpres dan pileg sudah sepi Mo, sekarang tinggal bagi-bagi kursi,” celetuk Petruk cengengesan.

Romo Semar hanya mesem. Pisang rebus dan kopi tubruk menemani Romo Semar di pagi nan sejuk. Romo Semar masih was was apakah Perppu KPK jadi terbit atau UU KPK yang baru langsung diundangkan.

Baca juga : Bangkitnya Kumbokarno

Langkah keduanya sama-sama memiliki dampak risiko politik. Angan-angan Romo Semar kembali saat para Pandawa mengadakan tasyakuran sesaji Raja Suyo.

Kocap kacarito, para Pandawa mengadakan syukuran atas berdirinya kerajaan Indraprasta atau Amartapura.

Acara tasyakuran dihadiri seratus raja sebagai saksi berdirinya kerajaan baru Pandawa. Konon kerajaan Amarta hasil dari babad hutan Wonomarta.

Hutan yang terkenal angker ternyata dihuni oleh lima jin yang mirip dengan para satria Pandawa. Setelah Pandawa berhasil menaklukkan para jin penghuni alas Wonomarto, lahirlah sebuah kerajaan yang indah.

Kemegahan kerajaan Amarta mirip khayangan Dewa Indra dan membuat iri para tamu yang hadir. Prabu Jara Sando raja separuh manusia dan separuh raksasa dari Kerajaan Magadha ingin menggagalkan sesaji Raja Suya.

Baca juga : Hanoman Obong dan Pembakaran Hutan

Jara Sando mengadakan ritual Kalaludra memerlukan tumbal seratus raja. Dari seratus raja, Jara Sando sudah berhasil menangkap 97 raja.

Masih kurang tiga raja lagi sebagai syarat tumbal Kalaludra. Ketiga raja men jadi target Jara Sando yakni Prabu Ba ladewa, Kresna, dan Puntodewa.

Kresna tidak tinggal diam dengan rencana jahat Prabu Jara Sando. Kresna dibantu Bima dan Harjuna memilih menyerang duluan kerajaan Magadha sebelum Amarta diserang.

Kedatangan Kresna membuat kalang kabut pasukan Magadha. Terjadilah pertempuran antara Bima dan Jara Sando.

Bima sempat kewalahan menghadapi kesaktian Jara Sando. Tapi akhirnya Jara Sando mati oleh kuku Pancanaka milik Bima.

Baca juga : Pandu Naik Surga

Dengan tewasnya Jara Sando, 97 raja yang sempat ditahan Jara Sando dibebaskan dan menjadi tamu sesaji Raja Suya Pandawa.

“Ancaman resesi ekonomi global mirip ritual Kalaludra, Mo. Kalau tidak solid menghadapinya akan menjadi korban tumbal politik lima tahun mendatang,” celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar.

Saat ini yang paling penting bagaimana menciptakan politik ekonomi yang tahan banting. Kalau ekonomi kuat rakyat tenang dan kenyang. Bukan malah saling menjatuhkan sesama elite politik.

Kegaduhan politik akan membuat takut investor dan membuat rusak tatanan ekonomi. Ekonomi kerakyatan yang sebelumnya mampu membangkitkan krisis pada tahun 98, saat ini tidak dapat mengimbangi tekanan ekonomi internasional.

Hanya dengan kewaspadaan dan tim yang solid bangsa ini bisa bertahan dari ancaman resesi ekonomi global. Oye ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.