Dark/Light Mode

Ekspansi Koalisi Durno

Senin, 29 Juli 2019 11:40 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Wawancara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan jaring an televisi internasional CNN yang dipandu Anna Coren kemarin, menunjukkan langkah optimisme 5 tahun mendatang pemerintahan Jokowi. 

Tanya jawab mulai dari pertumbuhan ekonomi, isu lingkungan, perang dagang Tiongkok-Amerika, Islam radikal, dan LGBT dipaparkan dengan lugas oleh Jokowi. Daftar pertanyaan yang disodorkan CNN cukup komprehensif dan terarah. 

Bahkan kebiasaan Jokowi bangun tengah malam untuk memastikan keadaan rakyatnya, menjadi salah satu pertanyaan menarik. “Kemul meganglang jagat” menyapa kawulo tengah malam, merupakan model kepemimpinan Jawa yang masih relevan saat ini.

“Koalisi pendukung Pak Jokowi sudah perkasa. Apa perlu ditambah, Mo?” celetuk Petruk. Romo Semar tidak serta merta menanggapi Petruk. Semar asyik menyantap nasi goreng babat petai walau tidak senikmat nasi goreng racikan Bu Mega. 

Baca juga : Sikap Oposisi Sumantri

Semar ingat betul bagaimana ambisi Pandito Durno mencari teman koalisi menjelang perang Baratayuda. Langkah Durno tersungkur karena dipatahkan Kresna. Kocap kacarito. Strategi Pandito Dur no untuk memperkuat Kurawa me lawan Pandawa adalah dengan menambah jumlah koalisi. 

Dua kerajaan menjadi target koalisi baru yaitu kerajaan Kum bino dan Lesan Pura. Diplomasi perkawinan dua kerajaan merupakan strategi Durno untuk melakukan eks pansi kekuatan. 

Pandito Durno melamar Dewi Rukmini dari Kerajaan Kumbino dan Dewi Setyaboma dari kerajaan Lesan Pura. Menurut perhitungan Durno, bergabungnya dua kerajaan akan menambah kekuatan Kurawa. Sehingga Kurawa dengan mudah bisa mengalahkan Pandawa dalam perang Baratayuda. Rupanya strategi Durno sudah dibaca oleh Kresna. 

Pada hari perkawinan Durno dan Dewi Rukmini, Kresna menyelinap masuk ke kamar calon pengantin. Kresna menculik Dewi Rukmini dan dibawa kabur. Hilangnya pengantin putri membuat gempar kerajaan Kumbino. Perkawinan Durno dengan Dewi Rukmini gagal total karena calon pengantin perempuannya kabur. 

Baca juga : Kebahagiaan Prabu Salya Dan Karna

Nasib serupa dialami Pandito Durno saat melamar Dewi Setyaboma. Kresna dibantu Setyaki adik Dewi Setya boma berhasil kabur dengan calon pengantin wanitanya. Kabar hilangnya Dewi Setyaboma membuat marah Durno dan Kurawa. 

Rencana me nambah kekuatan dengan kerajaan Lesan Pura jadi berantakan. Durno kembali ke Hastina dengan tangan hampa dan menanggung rasa malu. Sebaliknya Kresna berhasil memboyong Dewi Rukmini dan Dewi Setyaboma. Kedua putri tersebut oleh Kresna dijadikan istri permaisuri di kerajaan Dwarawati. 

Kekuatan sekutu Pandawa menjadi solid dengan bergabungnya kerajaan Kumbino dan Lesan Pura. “Kunjungan Probowo ke Bu Mega dalam rangka menambah koalisi pendukung pemerintah, Mo”? celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar.

“Bisa saja begitu Tole, yang pasti hubungan Bu Mega dan Pak Prabowo sudah terjalin sejak lama. Bahkan Prabowo pernah jadi pasangan cawapresnya Mega,” papar Romo Semar. Kedekatan keduanya tidak dira gukan la gi. Ibaratnya “tega patine ora tega larane, tega larane ora tega penan dange”. 

Baca juga : Perbedaan Gaya Bahasa Rahwana Dan Durno

Artinya hubangan mereka sudah dekat seperti keluarga sendiri. Maraknya pertemuan para elite akhir-akhir ini merupakan bukti sudah mencairnya kebekuan politik. Dengan terjalinnya komunikasi diharapkan dapat memperkokoh persatuan bangsa. 

Sehingga memudahkan Jokowi untuk menjalankan roda pemerintahan lima tahun ke depan. Sebagai pemegang Wahyu Ratu Nusantara, Jokowi memiliki hak prerogatif penuh untuk menentukan perlu tidaknya menambah koalisi pendukung pemerintah. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.