Dark/Light Mode

Membaca Trend Globalisasi (30)

Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Globalisasi Sufi Dancing (1)

Minggu, 6 Januari 2019 09:01 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tariansufi (sufi dancing) semakin menjadi fenomena global. Di manapun dan etnik manapun di muka bumi ini sudah familiar dengan tarian sufistik. Di antara tarian sufi paling fenomenal ialah tarian Sema. Di suatu pagi di kota Konya, Turki, cuacanya betul-betul drop. Hari-hari sebelumnya matahari hampir tidak kelihatan ditutup awan dan hujan turun sepanjang hari membasahi tempat penyelenggaraan Festival Jalaluddin Rumi yang berlangsung pada tanggal 11-21 Desember 2005. Seusai azan shalat Dhuhur berkomandang di kota 1000 menara ini, tiba-tiba cuaca berubah drastis. Hujan berhenti turun dan mataharipun memancarkan sinar terangnya membuat cuaca Rumi ini menjadi hangat. Para pengunjung gedung Konya Cultural Center berduyun-duyun mengantri di loket karcis untuk menyaksikan International Festival for Mystical Musics dengan menampilkan berbagai karya langka dari berbagai negara. Negara-negara yang tampil pada festival itu antara lain Iran, negra-negara Balkan, Pakistan, India, Yordan, Mesir, AS, dan tuan rumah sendiri. 

Baca juga : Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Antara Dekadensi & Pembengkakan Kualitas

Di antara yang menarik perhatian pengunjung ialah penampilan tuan rumah yang menampilkan Sema, yaitu zikir diiringi alunan musik dan tari memutar yang biasa juga dikenal dengan tari sufi (whirling darwishes) yang sudah lama menjadi ciri khas kota ini.  Sema bukan sekedar musik dan tari, bukan pula sekedar hiburan dan tontonan, tetapi lebih merupakan upacara ritual. Sema diinspirasi oleh Maulana Jalaluddin Rumi (1207-1273), seorang sufi senior yang di atas makamnya tertulis kaligrafi besar al-Imam al-Auliya’ (imam para wali).  Sema merupakan ungkapan rasa cinta yang amat mendalam di dalam hati kepada Sang Kekasih, sehingga sang pencinta dan Yang Dicintai seolah-olah menyatu, larut, dan hanyut seiring dengan alunan musik. 

Baca juga : Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Menawarkan Konsep Deradikalisasi Ala Indonesia

 Alat-alat musik yang dominan adalah seruling bambu. Seruling sendiri mempunayi falsafah tersendiri. Sebuah seruling baru dapat menghasilkan bunyi yang merdu jika di dalamnya terbebas dari sumbatan. Sama dengan kalbu,   tidak akan melahirkan kesucian jika di dalamnya terdapat kotoran, dan hanya dengan kalbu yang bening yang dapat berjumpa (liqa) dengan Tuhan. Bunyi gendang atau tambur diillustrasikan sebagai perintah suci (Divine order) “Kun jadilah”, maka ciptaan suci menyerupai sang Maha Suci terjadi. Syair-syair dalam lagu diawali dengan pujian terhadap Rasulullah (Nati Serif) sebagai lambang cinta sejati, sebagaimana pula nabi-nabi sebelumnya. Memuji   mereka berarti memuji Tuhan yang menciptakan mereka. Keseluruhan paduan indah irama musik, lagu, dan gerakan lembut yang berputar merupakan persembahan suci (ta’dhim) yang kemudian menghasilkan nafas suci (The   Divine Breath) dalam kehidupan ini.

Baca juga : Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Dampak Spiritual Globalisasi

Kombinasi pakaian yang terbentuk dari bahan putih kemilau semula dibungkus dengan bahan berwarna hitam-gelap. Setelah satu persatu melakukan sungkeman (tawajjuh) kepada seorang Syekh yang didampingi seorang Mursyid, terus para penari yang berjumlah 25 orang duduk membanjar di sebelah kiri Syekh. Sambil musik mengalun, perlahan-lahan mereka melepaskan jubah hitam, sebagai simbol pelepasan segala dosa dan maksiyat dan yang tertinggal adalah warna putih. Kemudian satu persatu berdiri berbaris lembut menghampiri Syekh. Selepas melakukan penghormatan kedua kali terhadap Syekh maka satu persatu mereka mulai berputar seperti gasing. Tangan kanan lurus ke samping dengan telapak tangan menengadah ke atas sebagai simbol hamba (‘abid) yang memohon kedekatan diri kepada Sang Khalik, sementara tangan kiri lurus ke samping menengadah ke bawah sebagai simbol khalifah, yang menyalurkan kasih kepada para makhluk lainnya.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.