Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya’ban (22)

Bersahabat Dengan Penderitaan

Jumat, 8 Maret 2024 05:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Penderitaan adalah salah satu ujian kenaikan kelas. Tanpa ujian biasanya tidak ada kenaikan kelas. Hanya saja masih jarang orang menyadari bahwa musibah dan penderitaan adalah ujian kenaikan kelas. Jika kita merenung dan berkontemplasi sejenak, maka memang benar bahwa di balik setiap musibah dan penderitaan selalu ada rahasia Tuhan yang sulit ditebak.

Baca juga : Memperkaya Opsi Solusi

Suatu saat Nabi Yusuf berdoa: “Rab al-sijn ahbbu ilaiyya” (Ya Allah penjara aku lebih sukai) (Q.S. Yusuf/12:33). Ini diungkapkan ketika ia dipaksa oleh raja melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya. Ia memilih hidup menderita di ruang gelap dan sempitnya penjara ketimbang gemerlapnya istana yang ditawarkan kepadanya. Ternyata bukan hanya Nabi Yusuf, sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia memiliki daftar panjang nama-nama yang rela menderita demi untuk meraih keerdekaan untuk anak-cucunya. Mungkin kita pun pernah mengalami dalam kadar tertentu. Ini membuktikan bahwa ternyata penderitaan tidak selamanya menyakitkan tetapi kadang dirasa lebih asyik, karena boleh jadi merasa sedang bersama dengan Tuhan. Banyak orang yang bukan Nabi juga lebih memilih penderitaan secara fisik demi ketenagan batinnya, ketimbang bahagia secara fisik tetapi menderita secara batin.

Baca juga : Menjauhi Egoisme Spiritual

Musibah, bala, kekecewaan, dan ketidak nyamanan bisa diubah menjadi sebuah kenyamanan, jika suasana batinn aktif di dalam hati seseorang. Musibah dan penderitaan yang seharusnya menjadi sesuatu yang merepotkan, mengecewakan, menyakitkan, dan memalukan tetapi ada orang yang berhasil menjadikannya sebagai suatu kenikmatan. Penyakit yang mendera Nabi Ayyub sekujur badannya dikerumuni belatung membuatnya ia dibuang di sebuah gua di pegunungan di luar perkampungan, ia tiba-tiba mengatakan kepada para belatun di sekujur tubuhnya, kalian dulu makhluk yang paling aku benci, di mana-mana saya mencari tatbib untuk memusnahkanmu tetapi kalian tetap betah di tubuhku. Sekarang kalian bersenang-senanglah, karena ternyata kalian adalah sahabat setiaku. Satu-satunya yang bisa menemaniku di kegelapan gua ini hanya kalian. Ayub tidak lagi merasa sakit dari gigiran belatung-belatung itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.