Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya`ban (16)

Kalian Mau Ke Mana?

Sabtu, 2 Maret 2024 05:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Menarik untuk disimak, sebuah pertanyaan berdiri sendiri dalam sebuah ayat Al-Qur’an: Fa aina tadz habun? (Maka kalian mau kemana?) (Q.S. Al-Takwir/81:26). Ayat ini mengingatkan visi dan misi kehidupan kita, untuk apa kita lahir? Ke mana kita akan pergi Apa tujuan hidup kita? Bekal apa yang harus disiapkan di dalam menjalani perjalani hidup ini? Berapa lama kita akan hidup? Apa tanggung jawab di balik kehidupan ini? Terlalu banyak muatan makna pertanyaan Tuhan di dalam ayat pendek tersebut di atas. Ayat tersebut menyentak kita untuk mempertanyakan dan menyadarkan kita di dalam menjalani sisa-sisa perjalanan hidup ini.

Di dalam kaedah penafsiran dikatakan, manakala sebuah teks berisi pertanyaan tanpa jawaban berarti petanyaan itu mengandung beberapa jawaban yang harus dijawab.

Baca juga : Meningkat Dari Tafakkur ke Tadzakkur

Kehidupan yang tersisa ini seharusnya kita jalani dengan visi dan tujuan yang jelas supaya kita tidak termasuk orang yang amat merugi di kemudian hari. Alangkah ruginya kalau kehidupan kita ini sama saja dengan kehidupan kita dengan masa lalu.

Ayat di atas seolah memberikan energi batin bagi kita untuk berubah (shifting). Bagaimana agar kualitas hidup kita hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari-hari masa depan kita lebih baik daripada hari ini. Hadis Nabi mengingatkan: Alangkah ruginya seseorang jika hidupnya hari ini sama saja dengan hari kemarin. Lebih rugi lagi jika hidupnya hari ini lebih buruk daripada hari kemarin.” Tidak ada kata terlambat untuk mengevaluasi diri kita untuk merencanakan kualitas hidup lebih baik dari pada hari kemarin dan hari ini.

Baca juga : Meningkat Dari Wirid Ke Warid

Pertanyaan Tuhan ini bukan hanya penting dihayati secara individu tetapi juga untuk keluarga, masyarakat, dan kita semua sebagai warga bangsa/negara, karena ayat tersebut menggunakan lafadz jamak (tadzhabun). Jadi yang perlu mendapatkan direction kehidupan bukan hanya diri sendiri melainkan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Yang akan celaka bila tidak menjalani tata kelola kehidupan ini bukan hanya orang perorangan tetapi juga anggota masyarakat daaan sebagai bangsa atau negara.

Sejalan dengan ayat di atas ada ayat lain mengingatkan: Likulli ummatin ajal, fa idza jaa ajaluhum la yasta’khiruna sa’atan wa la yastaqdimun (Tiap-tiap umat mempunyai ajal; maka apabila telah datang ajal mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S. al-A’raf/7:34).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.