Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya`ban (12)

Meningkat dari Taslim ke Tafwidh

Sabtu, 24 Februari 2024 05:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam artikel terdahulu dijelaskan kepasrahan orang awam disebut tawakkal, yang dicontohkan dengan orang-orang awam yang sudah terkontaminasi dengan berbagai kekhilafan, dosa, dan maksiyat. Karena itu mereka yang harus pro-aktif dan Tuhan lebih pasif. Berbeda dengan kepasrahan orang khawas disebut taslim, yang dicontohkan kepada bayi yang karena kebersihan dan kesuciannya sehingga Allah SWT pro-aktif, meskipun sang bayi serba pasif.

Baca juga : Meningkat Dari Tawakkal Ke Taslim (1)

Masih ada satu jenis kepasrahan lebih tinggi paling tinggi yaitu pasrahnya orang khawash al-khawash, yang disebut tafwidh. Kepasraha dalam arti tafwidh yang bersangkutan betul-betul pasrah secara total dank arena itu Allah SWT yang Maha Pro-Aktif. Kepasrahan ini bisa dicontohkan dengan sebuah (seorang) janin dalam rahim ibunya. Ia tidak perlu mengeluarkan tenaga menangis untuk memberikan isyarat di sekitarnya kalua ia sedang lapar, sakit, kedinginan, kepanasan, atau digigit nyamuk. Karena kesuciannya yang tanpa terkontaminasi kelemahan insani, maka Allah SWT Yang Maha Pro-aktif mengurusnya. Cukup hanya berkeinginan untuk amakan atau minum maka secara otomatis nutrisi akan mensuplai ke dalam perutnya. Suhu panas dan dingin di dalam Rahim ibunya teratur dan terukur secara otomatis. Sekalipun ibunya berada dalam suhu dingi minus 40 derajat selsius atau plus 40 derasat selsius tidak mempengaruhi suhu di dalam Rahim, Rumah kediaman sang janin. Itulah sebabnya Rahim seriing disebut miniature surga, karena penghuni di dalamnya seperti keadaan penghuni surga. Al-Qur’an juga menyebut Rahim sebagai Rumah kediaman janin sebagai tempat paling aman dan kokoh (qararin makin/ Q.S. al-Mu’minun/23:13).

Baca juga : Meningkat Dari Shadiq Ke Shiddiq 

Kepasrahan dalam arti tafwidh pernah diisyaratkan di dalam Al-Qur’an: “Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan (yufawwidh) urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (Q.S. al-Gafir/40:44). Kata yufawwidhu dalam ayat ini diartikan sebagai puncak penyerahan diri secara total kepada Allah SWT.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.