Dark/Light Mode
Beragama Dalam Keberagaman (31)
Inti Kepercayaan Slam Sunda Wiwitan

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Inti ajaran kepercayaan Slam Sunda Wiwitan (SSW) bagaimana menjalin hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Batara Tunggal (Tuhan Yang Maha Esa, yang juga dikenal sebagai Sanghyang Kersa (Yang Maha Kuasa). Doktrin ajaran kepercayaan SSW dikemas dalam bentuk Pikukuh Karuhun, peraturan yang harus ditaati yang merupakan warisan dan amanah leluhurnya.
Dalam Pikukuh Karuhun diajarkan bagaimana berbuat baik secara tulus, tanpa syarat, dan tanpa banyak bertanya dan menggunakan logika, yang dikenal dengan istilah Kudu Benar. Sebaliknya juga harus menjauhi larangan, pantangan, dan hal-hal yang tercela, yang disebutnya dengan Kabuyutan.
Baca juga : Keberadaan Kepercayaan Alam Ngaji Rasa
Kepercayaan SSW dipimpin oleh Puun, seorang yang di samping berfungsi sebagai Kepala Adat juga sebagai pemimpin spiritual. Dalam masyarakat Baduy ada tiga Puun mewakili tiga kampung Tantu, yaitu Puun Cibeo, Puun Cikartawana, dan Puun Cikeusik. Para Puun didampingi seorang Jaro Tangtu yang didampingi oleh Wakil Jaro Tangtu yang disebut Jaro Parawari, yang kemudian memiliki struktur sesuai dengan tugas adat dan kepercayaan dalam ajaran SSW.
Menarik untuk diperhatikan bahwa meskipun Puun memiliki fungsi dan peran sangat menentukan tetapi kehidupan sehari-harinya di dalam masyarakat sangat sederhana, samasekali tidak memiliki kesan mewah atau tokoh yang memiliki kekuasaan dan power kuat. Ia sangat bersahaja dan masyarakat pun juga merasa akrab, seolah tanpa jarak dengannya.
Baca juga : Keberadaan Kepercayaan Slam Sunda Wiwitan
Ajaran Kepercayaan SSW sangat dekat dengan Islam. Itulah sebabnya ada yang mengatakan Slam diambil dari Islam, karena dalam upacara penting seperti perkawinan dan khitanan (sunat) selalu diawali dengan pengucapan dua kalimat syahadat, sebagaimana layaknya syahadatnya orang Islam: Asyhadu anlal Ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasululullah.
Sebelum syahadat, biasanya diawali dengan: A’udzu billahi minass syaithanir rajim, bismillahir rahmanir rahim. Setelah syahadat ditambahkan lagi dengan: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad. Setelah itu ditambahkan dengan: Isun aggorahi saturane arani pangeran anging Allah, Isun anggorahiarani nabi angin Muhammad. Bagi masyarakat Baduy, Nabi Muhammad adalah saudara atau adik bungsu Nabi Adam, sedangkan masyarakat Baduy mengaku keturunan langsung dari Nabi Adam dan mereka yakin Nabi Adam sebagai manusia pertama itu adalah orang Baduy (Lihat Laporan Penelitian Kenterian Agama, 2013).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.