Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Membaca Tren Globalisasi (43) Karakter Khusus Nilai Universal Islam :

Pancasila Sebagai Melting Pot

Senin, 21 Januari 2019 06:27 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pancasila bisa menjadi sebuah contoh keakraban antara kearifan lokal dan ajaran universal Islam. Universalitas nilai-nilai Islam tidak mesti harus dipertentangkan dengan nilai-nilai lokal. Nilai-nilai lokal yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan sesungguhnya dengan sendirinya menjadi nilai-nilai universal.

Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebuah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya, karena dengannya Indonesia mampu bertahan di atas berbagai tantangan dari dalam dan dari luar. Mungkin para founding fathers kita tidak pernah membayangkan bahwa apa yang telah ditetapak secara mufakat berupa penentuan dasar negara melahirkan Indonesia indah seperti saat ini.

Baca juga : Sebagai Agama Kemanusiaan

Sementara negara-negara muslim terbesar mengalami krisis konseptual pasca kemerdekaannya tetapi Indonesia sudah menganggap selesai segala sesuatu yang berhubungan dengan dasar kebangsaan.

NKRI sudah disepakati sebagai bentuk final bagi bangsa Indonesia. Kehadiran Pancasila sebagai melting pot ternyata bermuara pada terbentuknya masyarakat madani (baca: civil society) yang amat elegan bagi bangsa ini.

Baca juga : Menyikapi Perbedaan

Civil society di sini mengandung arti kecenderungan untuk mewujudkan nilai-nilai Islami lebih dominan sebagai kosekuensi populasi umat Islam yang menduduki posisi mayoritas mutlak. Bukannya mengedepankan legal formalism segai negara Islam sebagaimana dibahas dalam kitab-kitab Fikih Siyasah.

Penampilan civil society dalam arti tersebut lebih membuka diri untuk mengakomodir semua unsur yang ada dengan tetap memperhatikan unsur-unsur istimewa di dalam masyarakat. Kelompok inilah yang mempopulerkan istilah “masyarakat madani” sebagai wacana dalam kehidupan berbagsa dan bernegara 5 tahun terakhir ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.