Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Isu-isu Islam Kontemporer (9)

Adakah Konsep Khilafah Dalam Islam? (1)

Kamis, 26 Desember 2019 06:38 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdebatan mengenai ada atau tidaknya konsep khilafah dalam Islam dapat ditelusuri semenjak Nabi Muhammad SAW wafat. Nabi wafat hari Senin dan dikebumikan hari Rabu. Pada hari Selasa berkumpullah sejumlah tokoh di Balai Pertemuan di teras Bani Tsaqifah di Bani Sa’adah di Bani Tsaqifah yang diprakarsai oleh kelompok suku Khazraj dari masyarakat Madinah (Anshar).

Mereka membicarakan soal pemimpin pengganti (khalifah) Nabi Muhammad, baik sebagai kepala pemerintahan maupun sebagai pemimpin spiritual.

Mendapat laporan seperti ini, maka Abu Bakar bersama Umar bin Khattab dan Abu Ubadah dari kelompok Muhajirin (pengungsi dari Mekkah) menuju ke tempat itu.

Baca juga : Apakah NKRI Sudah Darul Islam? (2)

Dalam pertemuan itu, kelompok Anshar sudah mengajukan Sa’ad bin Ubadah sebagai pemimpin baru. Akan tetapi Umar menyela di dalam pertemuan itu dan meminta agar pengganti Nabi Muhammad ialah Abu Bakar dengan pertimbangan, Nabi pernah bersabda: al-Aimmah min Quraisy (Pera pemimpin itu dari kalangan Quraisy).

Selain itu, Abu Bakar juga selalu diminta Nabi menggantikannya menjadi imam shalat semasa beliau sakit. Lagi pula, menurut Umar, jika yang menjadi pemimpin dari golongan suku Khazraj, belum tentu bisa diterima oleh suku ’Auz, yang selalu menjadi saingan suku Khazraj di madinah.

Akhirnya para peserta pertemuan menyetujui pendapat Umar dan Umar tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung membaiat Abu Bakar sebagai khalifah, yang terkenal dengan Bai’at Tsaqifah.

Baca juga : Apakah Nasionalisme Paralel dengan Islam?

Walaupun pada mulanya ada masalah kecil karena keluarga dekat Nabi tidak dilibatkan, seperti Fatimah, anak tunggal Nabi yang hidup, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin ’Affan, dan lain-lain.

Fatimah diketahui tidak ikut membaiat Abu bakar. Ali, suaminya, nanti membaiatnya sesudah Fatimah meninggal.

Terjadinya perdebatan dalam suksesi kepemimpinan dunia Islam karena Al-Qur’an tidak pernah memberikan penjelasan tentang tata cara penentuan, pemilihan, dan penetapan pemimpin umat atau kepala pemerintahan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.