Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Makna Sufistik Timur dan Barat (3)

Minggu, 26 Juli 2020 08:16 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Akibatnya muncullah zaman kegelapan dimana tidak ada lagi keberanian untuk melakukan pengkajian dan aktifitas ilmu pengetahuan. Inilah yang kemudian disebut dengan zaman jahiliyah dan sekaligus menjadi back ground lahirnya agama Islam.

Periode ketiga, ditandai dengan lahirnya Nabi Muhammad (abad VI M) di Mekah (Timur) sampai abad kebangkitan Eropa (abad XIII M). Periode ini diawali dengan abad kegelapan Kristen Eropa sebagai akibat dominannya Raja yang mengambil alih otoritas gereja.

Periode ini juga ditandai dengan kelahiran seorang tokoh fenomenal Nabi Muhammad Saw. Ia lahir dalam peta geografi yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh dua Negara adidaya ketika itu, kerajaan Romawi-Bizantium di Barat dan kerajaan Sasania-Persia di Timur.

Baca juga : Makna Sufistik Timur dan Barat (2)

Figur Nabi Muhammad menjadi central factor dalam periode ini. Tentu yang amat penting dalam periode ini ialah kehadiran wahyu Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.

Periode ini dilukiskan oleh sebagai periode ideal untuk sejarah kemanusiaan, di mana ilmu dan agama menyatu di dalam kehidupan umat manusia. Inilah yang menempatkan Nabi Muhammad sebagai The best Leader dan The Best Manager sepanjang sejarah kemanusiaan, sebagaimana diungkapkan Michael Hart dan Thomas Carlyle.

Dalam periode ini banyak sekali prestasi kemanusiaan yang dapat dicatat, antara lain lahirnya tokoh-tokoh agama seperti lahirnya empat imam mazhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi’ & Ahmad Ibn Hambal) dan tokoh-tokoh sains dan filsafat, bangkitnya kebali pemikiran dan filsafat ala Yunani, sehingga dalam periode ini disebut periode filsafat Yunani II.

Baca juga : KPK Eksekusi Eks Pejabat Dinas PUPR Muara Enim Ke Dalam Bui

Sayang sekali masa kejayaan Islam selama enam abad tidak bisa berlangsung lebih lama karena pusat-pusat kerajaan Islam terlalu jauh meninggalkan ruhul islam. Perpecahan dan bahkan perang saudara antara dinasti-dinasti Islam.

Selain itu, juga mulai terjadi dekadensi moral di dalam masyarakat. Perintah dan larangan ajaran Islam banyak dilanggar, dan tidak ada kekuatan dan otoritas untuk menegakkan kembali ajaran luhur itu karena figur kalangan atas tidak memberi contoh yang baik.

Apa yang terjadi pada masa jahiliyah kembali diadopsi anggota keluarga raja dan kalangan elit bangsa Arab, misalnya tradisi harem (gundit-gundit keluarga raja) yang sudah pernah tidak kedengaran pada masa awal Islam kembali marak lagi.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.