Dark/Light Mode

Menjadi Selebriti Langit (2)

Rabu, 15 Juli 2020 10:02 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - AKIBATNYA, sulit memilih mana yang terbaik di antara begitu banyak figur yang ada. Mencari orang pintar di tengah-tengah orang pintar sama sulitnya mencari orang paling bodoh di antara para orang bodoh.

Ini mengingatkan kita dengan kata-kata orang arif: Ada dua hal yang tidak akan pernah ditemukan, yaitu mencari sesuatu yang tidak akan pernah ada dan mencari sesuatu yang sesungguhnya sudah ditemukan.

Baca juga : Pengakuan Terhadap Minoritas (2)

Bangsa kita sekarang sedang sibuk mencari figur-figur idola untuk dijadikan sebagai kader dan calon pemimpin, baik di lingkungan legislatif maupun eksekutif. Figur idola kini sedang diperebutkan oleh berbagai partai politik. Sebentar lagi akan disusul calon-calon pemimpin eksekutif.

Yang jadi pertanyaan ialah kriteria figur yang idola itu seperti apa? Ada yang melihat dari segi ketenaran atau selebriti, ada juga yang menekankan aspek kualitas dan profesionalitas, dan yang lainnya menggabungkan beberapa kriteria, termasuk kualitas keimanan dan integritas pribadi.

Baca juga : Kearifan Lokal Walisongo

Jika kita ingin belajar pengalaman Nabi Muhammad di dalam merekrut calon pemimpin, maka pertama kali kita harus tahu kriteria orang yang dicari sesuai dengan kebutuhan jabatan. Ketika jabatan Panglima Angkatan Perang kosong, Nabi mencari masukan tentang figur yang terbaik untuk menduduki posisi itu. Nabi sendiri ikut menyeleksi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.