Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politik Imigrasi Dunia Islam (2)

Selasa, 11 Agustus 2020 08:54 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi sangat tegas dalam hal ini, sebagaimana dapat dilihat dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Safwan Ibn Sulaiman, bahwa Nabi pernah bersabda: “Barang siapa yang mendhalimi orang-orang yang menjalin perjanjian damai (mu’ahhad) atau melecehkan mereka, atau membebaninya sesuatu di luar kesanggupannya, atau mengambil hartanya tanpa persetujuannya, maka saya akan menjadi lawannya nanti di hari kemudian” (HR. Bukhari-Muslim).

Warga non-muslim dalam lintasan sejarah di Timur-Tengah, bisa berinteraksi dengan saudara-saudaranya yang muslim dalam berbagai bidang. Mereka bisa melakukan interaksi bisnis satu sama lain sebagaimana dilakukan kelompok Yahudi dan Nashrani di Madina.

Baca juga : Politik Imigrasi Dunia Islam (1)

Warga non-muslim di masa Nabi tidak pernah merasa warga kelas dua. Mereka bisa menjumpai Nabi dan keluarganya kapan pun dan di manapun. Nabi tidak pernah menggeneralisir para warga non-muslim yang sering memerangi Nabi dengan warga non-muslim yang menjalin perjanjian damai dan hidup terlindungi di dalam otoritas wilayah muslim.

Yang paling penting bagi kita semua bagaimana kearifan Nabi ini bisa diikuti oleh semua pihak. Nabi Muhammad SAW, tokoh yang sering disebut lahir jauh melampaui kurun waktunya ini, betul-betul menarik untuk dikaji.

Baca juga : Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama (6)

Kebijakan-kebijakan dan statmen-statmennya selalu tepat untuk semua orang dan di setiap waktu. Nabi hampir-hampir tidak pernah ada orang yang tersinggung pada setiap kebijakan dan statmennya.

Kita tentu merindukan sosok orang seperti ini. Non-muslim sebetulnya tidak perlu terlalu khawatir dengan Islam, apalagi dengan memunculkan istilah Islam Phobia. Islam bukan agama yang menakutkan. Islam, sesuai dengan namanya sendiri berarti damai, tidak pernah dimaksudkan untuk menakut-nakuti orang.

Baca juga : Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama (2)

Segala hal yang menyebabkan kesengsaraan, kesedihan, dan malape-taka pasti itu tidak sejalan dengan Islam bahkan bisa disebut sebagai musuh Islam. Musuh kemanusiaan adalah juga musuh Islam.

Kelompok minoritas muslim yang melakukan aksi kekerasan dan terorisme sesungguhnya tidak bisa dianggap representasi dunia Islam. Mereka adalah oknum yang mungkin keliru di dalam memahami ajaran dasar Islam. Wallahu a’lam. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.