Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (35)

Tidak Boleh Menelantarkan Non-Muslim (1)

Senin, 16 November 2020 08:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah riwayat dari Asma’ binti Abu Bakar yang menanyakan perihal ibunya yang non muslimah kepada Nabi, apakah boleh bersilaturrahim dengannya, lalu di jawab oleh Nabi: “Sambutlah ibumu dan bersilaturrahimlah dengannya”. (H.R. Al Hakim).

Seperti kita ketahui, Ibu Asma’ saat itu masih musyrik. Masih banyak keluarga Nabi yang juga masih musyrik, termasuk kakeknya sendiri, Abdul Muthalib, yang hingga wafatnya tidak mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi luar biasa respeknya ke Nabi, sang cucu, terhadapnya.

Baca juga : Mengedepankan Musyawarah Mufakat (2)

Dalam kesempatan lain, Aisyah menceritakan suatu ketika kelompok Yahudi datang kepada Nabi sambil mengatakan: “Assamu ‘alaikum” (Kebinasaan bagimu). Memang sepintas kedengaran dengan kata “Assalamu ‘alaikum” (keselamatan bagimu). Aisyah menjawabnya: “Wa ‘alaikumussam walla’nah” (kebinasaan dan laknat Allah bagimu).

Nabi menegur ‘Aisyah, isterinya, dengan mengatakan: “Pelanpelan wahai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah SWT menyukai kelembutan di dalam setiap persoalan”. ‘Aisyah menjawab: “Apakah engkau tidak mendengarkan apa yang mereka katakan kepadamu?” Nabi menjawab: “Kamu sudah menjawab mereka dengan “Wa ‘alaikumussam”. Dua kasus di atas cukup menjadi bukti bagaimana Nabi teladan umat Islam begitu ramah dan lembut memperlakukan orang-orang nonmuslim.

Baca juga : Mengedepankan Musyawarah Mufakat (1)

Ibunya Asma’, sang mertua Nabi diminta untuk memperlakukan secara terhormat dan manusiawi kepada ibunya, sungguhpun ia seorang nonmuslim. Bahkan Nabi meminta agar sering mendatangi untuk bersilaturrahim dengannya.

Sekalipun berbeda agama, kalau kerabat tetap harus berprilaku baik dan respek terhadap mereka. Agama tidak boleh menjadi jarak antara satu sama lain. Yang penting di sini ada saling pengertian.

Baca juga : Menghindari Tidak Saling Bertegur Sapa(2)

Kisah kedua, nyata-nyata kelompok nonmuslim yang bertamu kepada Nabi menunjukkan itikad kurang baik, mendoakan Nabi binasa, lalu ‘Aisyah membalasnya dengan kalimat sepadan. Nabi bukannya menegur tamu yang kurang terpuji itu tetapi malah menegur isterinya agar tetap bersikap lemah lembut terhadap tamu. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.